Warga Thailand Kecam Komentar Dubes China Soal Kedaulatan Kamboja

Postingan media sosial Dubes China Wang Wenbin menuai ratusan tanggapan marah.


Sebuah unggahan media sosial oleh duta besar Tiongkok untuk Kamboja telah memicu badai kritik dari warga Thailand setelah ia menegaskan kembali dukungan teguh Beijing terhadap Phnom Penh dalam "menjaga kedaulatannya".

Di halaman Facebook resminya pada hari Rabu, Wang Wenbin mengunggah foto dirinya sedang berbicara di mimbar sebuah acara di Phnom Penh, disertai pernyataan: "Tiongkok dengan tegas mendukung Kamboja dalam menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunannya, dan akan selalu menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam pembangunan Kamboja."

Sekilas, ini adalah pernyataan umum yang diharapkan orang dari seorang diplomat di negara tempat ia bertugas. Namun, ungkapan seperti "menjaga kedaulatan nasionalnya" merupakan tanda bahaya bagi negara tetangga ketika terjadi sengketa perbatasan.

Unggahan Wang langsung menuai kritik pedas dari netizen Thailand, banyak di antaranya membanjiri lamannya dengan komentar yang mempertanyakan sikap Beijing di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Thailand dan Kamboja.

Seorang pengguna Facebook bertanya apakah Presiden Xi Jinping sendiri akan setuju dengan pernyataan tersebut dalam konteks perselisihan antara Kamboja dan Thailand.

Pengguna lain berpendapat bahwa duta besar wajib mengambil sikap seperti itu, dengan mengatakan: "Jika Anda berada di Kamboja, tentu saja Anda harus mengunggah postingan seperti ini. Jika tidak, Hun Sen akan marah."

Pengguna lain menulis dengan nada sarkastis, "Oke, saya sudah tahu siapa yang memasok senjata ke Khmer," merujuk pada perdebatan baru-baru ini tentang apakah Beijing mempersenjatai Kamboja untuk pertempuran baru. Bahkan para pejabat Thailand mengakui bahwa senjata yang dimaksud telah dikirim jauh sebelum permusuhan terbaru dimulai.

Beberapa netizen Thailand melangkah lebih jauh, menuduh Kamboja menyembunyikan penipuan pusat panggilan yang menipu korban di seluruh dunia hingga miliaran baht. Yang lain berpendapat bahwa Thailand tidak pernah menginvasi wilayah negara lain, melainkan mempertahankan kedaulatannya tanpa menargetkan warga sipil, rumah sakit, atau nyawa tak berdosa.

Seorang pengguna menulis, "Thailand tidak akan menjadi medan perang bagi negara yang kuat. Namun, Thailand memiliki martabatnya sendiri untuk melindungi kedaulatan dan tanahnya."

"Banyak warga Thailand kehilangan anggota keluarga dalam kekerasan lintas batas, dan tentara kami telah terluka," tulis pengguna lain. "Sementara itu, Kamboja telah menjadi pusat penipuan dan aktivitas ilegal. Apakah ini benar-benar negara yang ingin didukung Tiongkok?"

"Thailand harus memprioritaskan kepentingan dan kedaulatan nasionalnya sendiri. Negara mana pun seperti Tiongkok yang mendukung aktivitas yang merusak integritas teritorial atau perdamaian regional kami harus didekati dengan hati-hati," kata pengguna lain.

"Sudah saatnya bagi Thailand untuk menjalankan kebijakan luar negeri yang lebih seimbang, yang melindungi kemerdekaan, transparansi, dan keamanan jangka panjang kami."

Unggahan duta besar Tiongkok tersebut tentu saja menuai pujian dari warganet Kamboja. Seorang pengguna menulis: "Atas nama warga Kamboja, saya ingin menyampaikan terima kasih dan rasa terima kasih yang mendalam kepada warga dan pemerintah Tiongkok karena telah bersama-sama mengupayakan perdamaian bagi Kamboja dan tetap menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam pembangunan Kamboja."

Netizen lain menulis, "Kamboja tidak pernah ragu mendukung Tiongkok, jadi kami berharap Tiongkok lebih mendukung Kamboja melawan penjajah yang agresif."

Hingga pukul 11.20 pagi hari Kamis, unggahan Wang telah ditonton sekitar 5.100 kali, dikomentari 897 kali, dan dibagikan 963 kali.

Share: