Thamrong Kongwatmai, Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Kepegawaian, mengatakan pemuka agama atau ulama bagian penting dan motor penggerak untuk memecahkan masalah di Thailand Selatan.
Pusat Administrasi Perbatasan Thailand Selatan (SBPAC) menyelenggarakan lokakarya untuk mengembangkan kemampuan para pelaksana kerja tingkat kecamatan berdasarkan prinsip stabilitas, sejahtera, dan berkelanjutan.
Acara ini juga melibatkan para ulama atau para pemuka agama di 3 provinsi dan 4 kabupaten di Provinsi Songkhla, Thailand Selatan.
Lokakarya dihadiri oleh 282 orang dari berbagai utusan masyarakat sipil dari 3 provinsi dan 4 kabupaten di Provinsi Songkhla, termasuk agamawan. Acara digelar pada 24 Agustus 2020 di di ruang pertemuan Tamarina, Yannati Hotel, Distrik Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand Selatan.
SBPAC mendorong para pelaksana program kerja tingkat kecamatan bekerja optimal untuk memecahkan masalah dan memajukan daerahnya. Dewan Perdamaian Tambon juga dilibatkan dalam menyusun rencana, pedoman pembangunan, dan pemecahan masalah di tingkat desa hingga kecamatan di Thailand Selatan.
SBPAC mendorong para pelaksana program kerja tingkat kecamatan bekerja optimal untuk memecahkan masalah dan memajukan daerahnya. Dewan Perdamaian Tambon juga dilibatkan dalam menyusun rencana, pedoman pembangunan, dan pemecahan masalah di tingkat desa hingga kecamatan di Thailand Selatan.
Ada empat komponen dalam Dewan Perdamaian Tambon, yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat sipil. Mereka dilibatkan dalam proyek pembangunan penguatan desa, masyarakat, dan kecamatan.
Thamrong Kongwatmai, Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Kepegawaian, mengatakan pemuka agama atau ulama bagian penting dan motor penggerak untuk memecahkan masalah di Thailand Selatan.
Semua pihak dalam lokakarya ini dimintai pendapat dan saran tentang bagaimana memajukan desa dan kecamatan. Peserta juga diminta mempraktikkan hasil lokakarya di daerahnya masing-masing.
