Thailand Selatan Diterjang Banjir Dahsyat, Pemerintah Siapkan 5 Strategi Pemulihan Pariwisata

Dewan Pariwisata Thailand (TCT) memaparkan 5 rencana strategi untuk mendorong pemulihan pariwisata selatan pascabanjir dahsyat, termasuk pinjaman lunak, perbaikan infrastruktur, dan kampanye pemasaran.


Bangkok, Suarathailand- Dewan Pariwisata Thailand (TCT) menilai bahwa banjir yang baru-baru ini terjadi di Thailand Selatan telah menyebabkan kerusakan parah pada sektor pariwisata yang diperkirakan menelan biaya miliaran baht. 

Kerusakan ini mencakup infrastruktur, lokasi wisata, bisnis, dan tenaga kerja di industri tersebut, yang mengakibatkan terganggunya kegiatan ekonomi, berkurangnya pendapatan masyarakat, dan masalah likuiditas yang parah bagi para operator.

Ratchaporn Poonsawat, Wakil Ketua TCT, mengatakan dengan memasuki musim ramai di Thailand pada kuartal keempat 2025 dan semakin dekatnya liburan Tahun Baru Imlek, pemerintah perlu segera menerapkan langkah-langkah untuk memulihkan pariwisata ke tingkat sebelum krisis, memastikan bahwa sektor ini dapat beroperasi dengan standar yang berlaku sesegera mungkin.

Untuk memfasilitasi hal ini, TCT telah mengusulkan rencana strategis 5 poin untuk pemulihan pariwisata di wilayah selatan yang terdampak banjir. Rencana ini dirancang untuk memungkinkan pemulihan operasional penuh dalam 60 hari, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di awal tahun 2026. Strategi utamanya adalah sebagai berikut:


Strategi 1: Pemulihan Infrastruktur dan Lokasi Wisata

Langkah pertama berfokus pada perbaikan infrastruktur penting secara mendesak dalam 45 hari, termasuk jalan, listrik, air, internet, dan sistem keselamatan publik. Upaya tersebut akan mencakup pembersihan lokasi wisata dan persiapan pelabuhan untuk perjalanan yang aman, serta penerapan sistem peringatan banjir dan unit tanggap darurat. Langkah-langkah ini bertujuan memastikan wisatawan dapat kembali dengan selamat.


Strategi 2: Langkah-langkah Keuangan dan Perbankan

TCT telah mengusulkan moratorium utang selama 12 bulan bagi bisnis pariwisata, yang memungkinkan mereka untuk menunda pembayaran pokok dan bunga. Selain itu, program pinjaman lunak dengan suku bunga 2% dan jangka waktu pembayaran 5 tahun direkomendasikan, dengan dana yang tersedia untuk perbaikan dan modal kerja. Program ini juga mencakup jaminan pinjaman dari Thai Credit Guarantee Corporation (TCG).

TCT mengusulkan kampanye "Travel South, Help Thailand" untuk mendorong pariwisata domestik, dengan pemerintah menanggung biaya hotel dan perjalanan bagi warga negara Thailand, menggunakan model "Half-Half Thai Travel". 

Rencana tersebut juga mencakup insentif pajak promosi bagi perusahaan yang menyelenggarakan acara dan pertemuan di wilayah terdampak banjir. Untuk pasar internasional, terutama Tiongkok, TCT mengusulkan kampanye "Thailand Siap", termasuk peningkatan jumlah penerbangan selama Tahun Baru Imlek, iklan bertarget, dan mega fam trip bagi jurnalis dan influencer.


Strategi 4: Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja

TCT mengusulkan program pelatihan untuk membekali pekerja dengan keterampilan baru, khususnya dalam layanan berbahasa Mandarin dan Inggris, keselamatan, dan pertolongan pertama. Pemerintah juga akan membebaskan pemberi kerja dan karyawan dari iuran jaminan sosial selama 6 bulan selama masa pemulihan.


Strategi 5: Rencana Manajemen Terpadu

Pusat komando pemulihan pariwisata terpadu akan dibentuk, yang akan menyatukan berbagai lembaga utama termasuk Kementerian Pariwisata, Kementerian Tenaga Kerja, Bank Thailand, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Bandara Thailand (AOT), Kepolisian Imigrasi, dan asosiasi bisnis lokal. Laporan kemajuan mingguan akan diserahkan kepada Kabinet untuk memantau proses pemulihan.

Ratchaporn menyatakan bahwa TCT mendesak pemerintah untuk menyetujui langkah-langkah ini, termasuk moratorium utang, skema pinjaman lunak, dan pendanaan untuk perbaikan infrastruktur serta kampanye pemasaran. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu bisnis pariwisata kembali ke kapasitas 80-100% dalam 60 hari, yang secara signifikan meningkatkan pendapatan pariwisata selama periode Tahun Baru Imlek. Selain itu, pinjaman lunak akan membantu memastikan bisnis menjaga likuiditas dan mengurangi risiko kebangkrutan.

Di sisi sosial dan ketenagakerjaan, diperkirakan 90% pekerja akan kembali bekerja, dan komunitas pariwisata akan mengalami peningkatan pendapatan, yang mengurangi dampak pada kualitas hidup mereka. Pasar internasional akan kembali percaya pada kemampuan Thailand untuk memastikan standar keselamatan pascakrisis, dan kampanye "Thailand Siap" akan memposisikan negara ini sebagai destinasi yang ramah bagi wisatawan.

Share: