Perusahaan terkemuka Tiongkok, termasuk BYD, Aion, Changan, GWM dan MG, telah memilih Thailand sebagai pusat manufaktur mereka.
> Thailand berencana beri lebih banyak insentif untuk perusahaan-perusahaan asing.
> Thailand telah menarik investasi pada produk elektronik midstream.
Setelah serangkaian roadshow global yang dipimpin oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin, Dewan Investasi (BoI) mengantisipasi lonjakan arus masuk investasi asing ke Thailand setidaknya sebesar 558 miliar baht atau sekitar Rp238 Triliun.
Dana tersebut diharapkan akan disalurkan terutama ke empat sektor penting – digital, kendaraan listrik (EV) dan komponennya, elektronik dan semikonduktor, serta logistik.
Sekretaris Jenderal BoI, Narit Therdsteerasukdi, merinci perkiraan investasi untuk setiap sektor. Sektor digital diproyeksikan menarik 250 miliar baht (USD7 miliar), Evs dan komponen 210 miliar baht (USD5,7 miliar), elektronik dan semikonduktor 95 miliar baht (USD2,6 miliar), dan logistik 3 miliar baht (USD52 juta).
Sekjen menyoroti langkah proaktif pemerintah untuk mendorong industri kendaraan listrik. Hal ini termasuk menarik investor baru dan mendukung investor lama dalam melakukan transisi menuju kondisi pasar yang berkembang pesat.
Hasilnya, perusahaan-perusahaan terkemuka Tiongkok, termasuk BYD, Aion, Changan, GWM dan MG, telah memilih Thailand sebagai pusat manufaktur mereka.
Selain itu, empat produsen mobil dominan Jepang berniat meningkatkan investasi mereka dengan nilai kumulatif melebihi 150 miliar baht (US$4 miliar) dalam lima tahun ke depan.
Narit menyebutkan negosiasi yang sedang berlangsung dengan produsen kendaraan listrik Amerika dan Eropa serta diskusi dengan produsen sel baterai terkemuka.
Dia memperkirakan setidaknya dua produsen baterai besar akan berinvestasi di Thailand pada tahun ini.
Mengenai industri elektronik dan semikonduktor, Ketua BoI menyatakan Thailand telah menarik investasi pada produk elektronik midstream. Tujuannya adalah untuk meningkatkan industri dengan memikat industri elektronik hulu dan mempromosikan desain elektronik.
Penanaman Modal Asing
Di industri digital, khususnya pusat data dan layanan cloud, Narit memperkirakan setidaknya ada dua investor pusat data skala besar yang akan berinvestasi pada tahun ini. Ia yakin investasi ini akan mendorong investasi tambahan pada dekade berikutnya.
Narit mengatakan pemerintah berencana memberikan lebih banyak insentif untuk memikat perusahaan-perusahaan asing terkemuka agar mendirikan kantor regional di Thailand.
Langkah ini bertujuan untuk memposisikan Thailand sebagai pusat regional untuk bisnis internasional, keuangan, dan logistik.
Ia memperkirakan setidaknya lima perusahaan terkemuka akan mendirikan kantor regional di Thailand tahun ini, lapor Bangkok Post.
Sekretaris Jenderal mencatat bahwa permohonan untuk promosi investasi BoI mencapai puncaknya dalam sembilan tahun sebesar 850 miliar baht (US$23 miliar) pada tahun 2023, dengan penanaman modal asing langsung (FDI) meningkat sebesar 72%. Pada kuartal terakhir tahun sebelumnya, FDI melonjak 145% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, tutup Narit.
“Insentif BoI cukup untuk menarik investor asing, baik berupa insentif pajak maupun keistimewaan lainnya. Tanda-tandanya jelas bahwa kita akan menarik lebih banyak investasi. Untung saja perdana menteri melakukan perjalanan ke luar negeri karena dia berada di level pembuat kebijakan.”