Perluasan ini menjadikan jumlah total kota dalam jaringan menjadi 425, semuanya diakui atas komitmen mereka untuk mewujudkan pendidikan seumur hidup bagi seluruh penduduk.
Unesco, Suarathailand- UNESCO telah menambahkan 72 kota baru dari 46 negara ke dalam Jaringan Kota Pembelajaran Global (GNLC). Perluasan ini menjadikan jumlah total kota dalam jaringan menjadi 425, semuanya diakui atas komitmen mereka untuk mewujudkan pendidikan seumur hidup bagi seluruh penduduk.

Kota-kota anggota berfokus pada penanaman pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan seperti pelatihan ulang keterampilan pekerja, beradaptasi dengan era AI, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Para anggota baru ini mencakup tiga kotamadya dari Thailand (Rayong, Satun, dan Tak) dan menandai pertama kalinya 12 negara, termasuk Amerika Serikat dan Irak, bergabung dengan jaringan ini.
Tiga provinsi di Thailand—Rayong, Satun, dan Tak—bergabung dengan 425 kota di seluruh dunia yang berkomitmen untuk menanamkan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari, mengatasi AI, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
UNESCO telah mengumumkan perluasan signifikan Jaringan Kota Pembelajaran Global (GNLC), dengan menyambut 72 anggota baru dari 46 negara. Hal ini merupakan pengakuan atas komitmen luar biasa mereka dalam mewujudkan pendidikan sepanjang hayat bagi seluruh penduduk di tingkat lokal.
Di antara para anggota baru tersebut terdapat tiga kota dari Thailand: Rayong, Satun, dan Kotamadya Tak. Kota-kota ini telah diakui atas upaya berkelanjutan mereka dalam mewujudkan pembelajaran sepanjang hayat, yang didukung oleh rekam jejak kebijakan dan inisiatif praktis yang efektif.
Dengan perluasan ini, GNLC, yang diluncurkan pada tahun 2013, kini memiliki 425 kota di 91 negara, yang secara kolektif mendukung kesempatan belajar bagi hampir setengah miliar penduduk di seluruh dunia.
Stefania Giannini, Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan, memuji para pendatang baru tersebut, dengan menyatakan bahwa pendidikan harus "melampaui ruang kelas" dan menjadi upaya kolektif yang dipimpin oleh kota-kota.
Kota Pembelajaran UNESCO adalah komunitas dinamis di mana pembelajaran terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, dengan fokus pada hasil praktis seperti pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan pekerja untuk memenuhi tuntutan pasar kerja yang terus berkembang, menyediakan literasi bagi orang dewasa, membekali warga dari segala usia untuk "menavigasi dan membentuk era AI," dan menumbuhkan pola pikir kewirausahaan.
Penerimaan baru ini mencakup 11 ibu kota dan menandai pertama kalinya 12 negara bergabung dalam jaringan ini, termasuk Benin, Amerika Serikat, dan Irak.
Contoh program sukses yang dikutip oleh UNESCO antara lain:
>Porto-Novo (Benin): Proyek Jalur Kewirausahaan Perempuan menggabungkan literasi, pelatihan vokasi, dan keuangan mikro untuk memberdayakan perempuan dalam kerajinan dan pengolahan makanan.
>Lisboa (Portugal): Platform Kota Pembelajaran menghubungkan lebih dari 120 mitra untuk memetakan dan menawarkan 1.200 peluang pembelajaran di seluruh kota.
>Buenos Aires (Argentina): Program Pembelajaran Menengah mentransformasi pendidikan menengah melalui jalur yang dipersonalisasi dan pengajaran interdisipliner, membantu mengurangi tingkat putus sekolah.
Daftar lengkap kota yang baru ditetapkan mencakup Hull dan Durham di Inggris Raya, Kairo (Mesir), Riyadh (Kerajaan Arab Saudi), Hanoi (Vietnam), dan Lowell (Amerika Serikat). (Foto: Dok kegiatan sekolah di Thailand)




