Anutin memerintahkan operasi pembersihan ranjau Thailand untuk dilanjutkan dengan kehadiran pengamat ASEAN setelah adanya peringatan kemungkinan bentrokan dengan Kamboja akibat ketidakkooperatifan
Bangkok, Suarathailand- Juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat mengatakan Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mempercepat pembersihan ranjau kemanusiaan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja, menekankan bahwa setiap operasi harus melibatkan Pengamat ASEAN (AOT) untuk mencegah tuduhan atau eskalasi dari pihak Kamboja.

Berbicara setelah rapat Kabinet hari Selasa di Gedung Pemerintah, Siripong mengatakan perdana menteri menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan dan mendesak publik untuk memahami bahwa Amerika Serikat tidak akan mengaitkan negosiasi perdagangan Thailand-AS dengan situasi perbatasan Thailand-Kamboja.
Anutin memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan pembersihan ranjau di pihak Thailand terlebih dahulu, dengan mencatat bahwa meskipun rencana awal melibatkan pembersihan bersama oleh kedua negara, Kamboja saat ini tidak bekerja sama, bahkan di wilayah yang jelas-jelas berada di dalam wilayah Thailand.
AOT harus mendampingi setiap operasi
Perdana Menteri menekankan bahwa semua kegiatan pembersihan ranjau harus dilaporkan kepada Pengamat ASEAN dan mereka harus hadir secara fisik:
Hal ini untuk memastikan catatan kejadian yang tidak memihak, mencegah misinformasi, dan mencegah upaya "aktor yang berniat jahat atau negara yang tidak bersahabat" untuk mendistorsi situasi.
Diskusi Rahasia Kabinet tentang Ketegangan Perbatasan
Para wartawan mencatat bahwa Kabinet mengadakan sesi tertutup mengenai isu-isu perbatasan.
Pemerintah menegaskan kembali rencana untuk melanjutkan pemasangan penanda batas sementara di wilayah Ban Nong Chan–Ban Nong Ya Kaew, yang nantinya akan mendukung pembangunan pagar perbatasan permanen.
Menteri Pertahanan memberikan pengarahan kepada Kabinet, memperingatkan bahwa pasukan Kamboja telah menolak untuk bekerja sama dalam pekerjaan pembersihan ranjau di beberapa lokasi — termasuk yang berada di dalam wilayah Thailand.
Ketika Anutin bertanya apakah Thailand dapat menghadapi bentrokan bersenjata jika melanjutkan sendiri, Menteri Pertahanan menjawab: "Konfrontasi mungkin terjadi."
Hal ini mendorong arahan Perdana Menteri agar AOT hadir dalam setiap operasi penjinakan ranjau sebagai saksi netral, guna meminimalkan risiko dan menjamin transparansi.




