Militer Thailand mengidentifikasi '17 area bermasalah' di Chanthaburi dan Trat.
Chanthaburi, Suarathailand- Jalan perbatasan baru sepanjang 15 kilometer di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja di Chanthaburi diperkirakan akan rampung pada akhir bulan ini, yang akan memudahkan pergerakan pasukan taktis jika diperlukan.
Laksamana Muda Paraj Ratanajaipan, juru bicara Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN), mengatakan pada hari Rabu bahwa jalan di distrik Pong Nam Ron telah mencapai 13 km. Jalan beraspal kerikil ini akan meningkatkan logistik militer dan memungkinkan mobilisasi cepat di sepanjang zona perbatasan.
Panglima Angkatan Laut Laksamana Pairote Fuangchan meninjau lokasi tersebut untuk menilai kesiapan jika terjadi ketegangan baru dan meninjau kemajuan dalam menyelesaikan pelanggaran batas wilayah di Chanthaburi dan Trat, di mana 17 area bermasalah telah diidentifikasi.
Ini termasuk pos-pos militer ilegal Kamboja, kanal buatan, dan perkebunan karet yang meluas ke wilayah Thailand, kata juru bicara tersebut. Sebagian besar telah ditangani, dan Laksamana Pairote telah memerintahkan operasi untuk memastikan semua penyerbuan dibersihkan dari wilayah Thailand, tambahnya.
Proyek jalan tersebut dimulai setelah pasukan Thailand mendeteksi adanya penyerobotan di dekat perbatasan Ban Laem, tempat para pekerja Kamboja menggali saluran untuk mengalihkan air dan memotong sebagian wilayah Thailand. Pasukan Thailand dan penduduk desa bekerja sama untuk mengisi kembali parit dan memulihkan kondisi medan. Penduduk setempat juga menggalang dana dan menyediakan peralatan untuk mendukung upaya tersebut, ujarnya.
Kunjungan Panglima Angkatan Laut juga menindaklanjuti kebijakan Dewan Keamanan Nasional untuk memasang pagar di sepanjang perbatasan.
Laksamana Pairote mensurvei area antara penanda batas 52 dan 58, yang diidentifikasi cocok untuk tahap pertama konstruksi dengan persetujuan bersama dari kedua belah pihak. Pagar tersebut bertujuan untuk mengekang kejahatan lintas batas — khususnya perdagangan narkoba dan migrasi ilegal — sekaligus memperkuat keamanan lokal, kata juru bicara angkatan laut.
Laksamana Pairote juga mengunjungi unit-unit perbatasan yang ditempatkan di zona tegang, memuji dedikasi mereka meskipun rotasi pasukan terbatas.
Ia mendesak para perwira untuk menjaga moral dan menyampaikan rasa terima kasih kepada warga sipil yang telah menyumbangkan tenaga dan sumber daya untuk merebut kembali tanah yang disengketakan.
Juru bicara tersebut menegaskan kembali komitmen militer untuk mempertahankan kedaulatan nasional, dengan mengatakan: "Tidak satu inci pun wilayah Thailand akan diserahkan."