Bila anda memiliki sebotol air, anda perlu air itu untuk berwudhu, kemudian anda melihat seekor anjing yang sedang kehausan payah. Apa yang akan anda lakukan? Tetap berwudhu atau memberikan air tersebut kepada anjing yang kehausan?
Itu adalah penggalan pertanyaan yang diajukan Prof. Dr. KH Quraish Shihab kepada ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama yang memenuhi ruangan Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama Jln MH Thamrin, Jakarta.
“Anda tentu akan memberikan air tersebut kepada anjing yang kehausan itu. Karena apa? Karena kemanusiaan mendahului keberagamaan,” ujar KH Quraish Shihab yang hadir memberikan tausiyah dalam acara halal bihalal keluarga besar Kementerian Agama, Jumat (14/06) kemarin.
Insaniyah atau kemanusiaan menurut Quraish Shihab adalah salah satu ciri agama. Dalam agama, kemanusiaan selalu didahulukan. “Saya dulu selalu ingatkan petugas haji, bahwa jangan anda pergi salat ke Masjidil Haram bila masih ada jemaah yang butuh bantuan anda. Kemanusiaan mendahului keberagamaan anda,” tutur Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII ini.
Ahli Tafsir Al-Quran ini menyampaikan, mengutamakan kemanusiaan adalah fitrah.Ia menambahkan kesadaran ini perlu dimiliki oleh tiap individu yang mengaku beragama. Jangan sampai mengaku beragama tetapi tidak mendahulukan rasa kemanusiaan.
“Bila anda bertemu dengan siapa pun, bila dia bukan teman seagama anda, maka dia adalah teman anda sekemanusiaan,” tandasnya.
Halal bihalal yang mengangkat tema “Apa dan Mengapa Moderasi Beragama?” ini, dihadiri oleh ribuan ASN Kemenag yang berasal dari unit eselon I, Kanwil Kemenag Provinsi, maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). (Kemenag)