“Bukti-bukti mengarah pada kesimpulan bahwa para penyusup secara diam-diam melepas kawat berduri dan memasang ranjau darat di wilayah Thailand."
Si Sa Ket, Suarathailand- Militer Thailand mengecam Kamboja atas pemasangan ranjau darat yang mengakibatkan cedera serius pada tentara Thailand di Provinsi Si Sa Ket, Thailand. Hal ini melanggar perjanjian damai yang baru-baru ini ditandatangani kedua negara.
Juru bicara militer, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, mengatakan petugas forensik telah memeriksa lokasi ledakan ranjau darat di dekat Sungai Huai Ta Maria di Distrik Kantharalak, Si Sa Ket, pada Senin sore dan menemukan sebuah lubang ledakan dan tiga ranjau anti-personel lainnya di dekatnya.
Menurut juru bicara tersebut, sejak 17 Oktober, tentara Thailand telah mengamankan area tersebut, membersihkan ranjau darat, memasang kawat berduri pertahanan, dan berpatroli di wilayah tersebut.
Pada hari Minggu, kawat berduri di area tersebut dihancurkan. Tentara Thailand kemudian memeriksa area tersebut pada Senin pagi dan menginjak sebuah ranjau darat.
Pada Senin sore, para ahli bom Thailand menemukan lubang ledakan berdiameter 55 sentimeter dan kedalaman 18 cm, pecahan ranjau anti-personel PMN-2 di lubang tersebut dan area di sekitarnya, serta tiga ranjau PMN-2 lainnya sekitar satu meter dari lubang.
“Bukti-bukti mengarah pada kesimpulan bahwa para penyusup secara diam-diam melepas kawat berduri dan memasang ranjau darat di wilayah Thailand, menargetkan personel yang melakukan patroli rutin di sana.
“Tindakan tersebut menunjukkan ketidaktulusan Kamboja dalam meredakan konflik dan mencerminkan permusuhan yang melanggar deklarasi yang ditandatangani bersama,” kata Mayor Jenderal Winthai. Kesepakatan itu ditandatangani saat KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada bulan Oktober.
Ledakan ranjau darat pada hari Senin melukai empat tentara Thailand. Sersan Satu Therdsak Samaphong kehilangan kaki kanannya, Prajurit Watchira Thantana menderita nyeri dada dan trauma internal, Prajurit Apirak Srichomchai menderita luka pecahan peluru di kakinya, dan Prajurit Anucha Sujaree terkena bahan kimia peledak di matanya. (Foto: Dok)




