Menpar RI: Indonesia Bisa Belajar Pariwisata dari Thailand

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia perlu meningkatkan tiga aspek kunci dari pariwisata Indonesia. Dan hal itu bisa dilakukan dengan belajar dari negara tetangga di Asia Tenggara, di antaranya Thailand.

Tujuan wisata yang dikembangkan dengan tepat, modal manusia yang terampil, dan pemasaran yang kuat adalah kekuatan Thailand, kata Arief seperti dikutip dari jakartapost.com (28/9).

“Thailand telah mengelola ketiga hal ini dengan sangat baik. Tujuan wisatanya berkembang dengan baik, modal manusia dikelola dengan baik dan pemasaran dan promosinya telah dilaksanakan dengan benar, sertapemerintah dan rakyatnya telah bekerja bersama untuk mengembangkan industri pariwisata, " kata Menpar.

Demikian pula, Bali juga unggul di tiga wilayah ini, sehingga status pulau wisata sebagai tujuan wisata kelas dunia, kata Menpar Arief.

 “Thailand seperti Bali. Orang-orang dan tujuannya siap untuk menyambut turis. Sementara itu, promosi dan pemasaran di sana sudah siap [untuk mendukung pariwisata], ”katanya.

Sementara itu, direktur kebijakan moneter dan ekonomi Bank Indonesia Reza Anglingkusumo sependapat dengan Arief, Reza mengatakan Thailand bisa menjadi patokan bagi Indonesia dalam mengembangkan pariwisata.

Meskipun Thailand memiliki tempat wisata yang lebih sedikit daripada Indonesia, industrinya menghasilkan US$ 62,2 miliar pada tahun 2017, suatu perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan Indonesia sebesar US $ 14,1 miliar pada tahun yang sama.

Indonesia, katanya, memiliki 1.734 tempat wisata, sedangkan Thailand 1.715. "Kami dapat memaksimalkan potensi kami di bidang pariwisata dengan memanfaatkan devisa, sehingga mempersempit defisit neraca berjalan," kata Reza.



Share: