Langka, Gorila Paling Kesepian di Thailand Muncul dalam Foto Terbaru

Kebun Binatang Pata Memperkenalkan Foto Terbaru Bibi Bua, Gorila Legendaris Thailand.


Bangkok, Suarathailand- Kebun Binatang Pata telah membuka kembali kandang Bibi Bua untuk publik terbatas, seiring dengan desakan kelompok pembela hak asasi hewan untuk melepaskan gorila terakhir Thailand, yang telah lama digambarkan sebagai "gorila paling kesepian di dunia."

Pada 1 Oktober 2025, Kebun Binatang Pata Bangkok mengunggah foto langka gorila betinanya, yang dikenal sebagai "Bibi Bua", dengan mengatakan bahwa itu adalah foto terdekat yang pernah diambil darinya dalam beberapa tahun terakhir.

Kebun binatang tersebut menjelaskan bahwa selama lebih dari empat tahun, tim manajemennya telah secara ketat mengikuti kebijakan untuk meningkatkan kualitas hidup Bua dan menjaga komunikasi publik yang cermat.

Selama periode ini, kebun binatang tidak membagikan foto-fotonya. Sebagai gantinya, penjaga dan staf bekerja setiap hari dengan "Paman Sompong", pengasuh Bua sejak lama, untuk menyesuaikan perilakunya secara perlahan, terutama dalam hal perlindungannya terhadap rumah dan makanannya. Proses bertahap ini membangun kepercayaan, memungkinkan staf untuk mendekati kandangnya lebih dekat dari sebelumnya.

Foto yang diunggah pada hari Rabu menunjukkan Bibi Bua sedang berbaring dan menggigit camilan favoritnya, sekantong kacang campur, sebagai bukti bahwa ia sehat dan nyaman setelah lebih dari sebulan beristirahat dengan tenang.

Kebun binatang juga mengumumkan bahwa mulai 1 Oktober, kandang Bua akan dibuka kembali untuk pengunjung dengan jadwal terbatas:

Selasa–Jumat: satu sesi pengamatan pukul 15.00

Sabtu, Minggu & hari libur nasional: dua sesi pukul 13.00 dan 15.00

Petugas kebun binatang mengatakan jadwal terbatas ini dirancang untuk memberi Bibi Bua lebih banyak waktu beristirahat sekaligus memungkinkan publik untuk melihatnya.

“Terima kasih kepada semua orang yang telah menghubungi dan mengirimkan ucapan sayang kepada Bibi,” tulis postingan tersebut. “Kami yakin ia juga merindukanmu.”

Bua Noi: Gorila terakhir Thailand masih tersisa di Kebun Binatang Pata meskipun bertahun-tahun ada seruan untuk melepaskannya

Bua Noi, yang juga dikenal sebagai “Bibi Bua”, adalah Gorila Dataran Rendah Barat betina yang telah menarik perhatian media dan perdebatan publik yang luas di Thailand.

Ia adalah gorila pertama yang dipamerkan di negara ini, tiba dari Jerman pada usia tiga tahun pada tahun 1992 dengan biaya yang dilaporkan lebih dari 3 juta baht. Bua Noi dibawa ke Kebun Binatang Pata Bangkok, yang terletak di dalam Pata Pinklao Department Store, tempat ia tinggal sejak saat itu. Setelah kematian gorila jantan yang pernah berbagi kandang dengannya, Bua Noi menjadi gorila terakhir yang tersisa di Thailand.

Statusnya juga dibentuk oleh hukum internasional. Sejak Thailand bergabung dengan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES), mengimpor gorila ke negara tersebut menjadi mustahil, menjadikan Bua Noi satu-satunya yang tersisa.

Kelompok-kelompok hak asasi hewan, termasuk PETA Asia, Free The Wild, dan Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT), bersama dengan selebritas global seperti Cher, telah berkampanye selama bertahun-tahun agar Bua Noi dipindahkan ke suaka margasatwa. Ia sering digambarkan sebagai "gorila paling kesepian di dunia" setelah menghabiskan puluhan tahun sendirian di kandang beton, terutama setelah kematian pasangannya.

Di Thailand, para aktivis kesejahteraan hewan telah berulang kali mengajukan petisi kepada Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tumbuhan untuk mencarikan rumah yang lebih layak baginya. Banyak aktivis telah mengikuti kasusnya selama puluhan tahun, dengan alasan bahwa ia berhak menghabiskan sisa hidupnya di lingkungan alami.


Sikap Kebun Binatang Pata

Meskipun kampanye terus meningkat, Kebun Binatang Pata menolak untuk memindahkannya. Pihak pengelola telah memindahkan hewan-hewan lain dari fasilitas tersebut selama bertahun-tahun, tetapi bersikeras bahwa Bua Noi harus tetap tinggal, dengan alasan potensi kesulitannya dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan risiko infeksi di lingkungan yang tidak dikenal. Kebun binatang telah berulang kali menekankan bahwa ia dirawat dengan baik dalam kondisi saat ini.

Kebun binatang juga menganggapnya sebagai properti pribadi, karena diperoleh sebelum undang-undang satwa liar tertentu berlaku. Akibatnya, pemerintah Thailand menghadapi kendala hukum dalam memaksa pemindahannya.

Share: