Antisipasi Konflik Meningkat, Warga Thailand Berlatih Evakuasi di Perbatasan Kamboja

Gubernur mengatakan latihan evakuasi tersebut merupakan urusan internal dan tidak ada hubungannya dengan upaya pengusiran warga Kamboja.


Bangkok, Suarathailand- Para tokoh masyarakat di empat distrik di Provinsi Sa Kaeo yang berbatasan dengan Kamboja melaksanakan latihan evakuasi. Sementara militer mengatakan pembersihan ranjau di sebuah desa perbatasan merupakan bagian dari rencana untuk mengusir pemukim Kamboja yang melanggar batas wilayah Thailand.

Para tokoh masyarakat yang mengikuti latihan evakuasi berasal dari Distrik Ta Phraya, Khok Sung, Aranyaprathet, dan Khlong Hat. Selama latihan, mereka belajar ke mana harus mengarahkan penduduk desa mereka ke tempat yang aman jika terjadi keadaan darurat di perbatasan.

Gubernur Sa Kaeo, Parinya Phothisat, mengatakan bahwa para pemimpin kecamatan dan desa di keempat distrik tersebut siap untuk melakukan evakuasi nyata jika diperlukan.

Gubernur mengatakan latihan evakuasi tersebut merupakan urusan internal dan tidak ada hubungannya dengan upaya pengusiran warga Kamboja dari wilayah perambahan mereka di Desa Ban Nong Chan dan Ban Nong Ya Kaeo, Distrik Khok Sung.

Sementara itu, Mayor Jenderal Benchapol Dechatiwong na Ayutthaya, komandan Satgas Burapa yang juga mengawasi latihan evakuasi, mengatakan tentara sedang membersihkan ranjau darat dari wilayah yang dirambah demi keselamatan publik dan untuk digunakan oleh warga Thailand di masa mendatang.

Komandan tersebut mengakui penggunaan pengeras suara di wilayah perbatasan di bawah pengawasan satgas, dan menyatakan tidak peduli dengan keluhan Kamboja terkait kebisingan tersebut.

Mayor Jenderal Benchapol mengatakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kewaspadaan tentara Thailand saat bertugas di wilayah Thailand dan seharusnya tidak menjadi masalah bagi Kamboja.

Ia tampaknya merujuk pada wilayah perbatasan Desa Ban Nong Chan dan Ban Nong Ya Kaeo, tempat beberapa warga Kamboja terus tinggal sejak mengungsi ke sana untuk menghindari perang saudara lebih dari empat dekade lalu.

Share: