Kamboja Suarathailand- Hun Sen memberi tahu wakil perdana menteri Malaysia bahwa pasukan Thailand menyiarkan "suara hantu" yang mengganggu penduduk desa Kamboja selama empat malam, menyerukan kedua belah pihak untuk menghormati gencatan senjata dan memulihkan hubungan.
Ketua Senat Kamboja, Hun Sen, memberikan pengarahan kepada Ahmad Zahid Hamidi, wakil perdana menteri Malaysia dan menteri pembangunan pedesaan dan regional, mengenai situasi terkini di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja dalam sebuah pertemuan di Istana Perdamaian pada hari Selasa (14 Oktober).
Dalam sebuah unggahan Facebook, Hun Sen mengatakan ia telah memberi tahu Zahid Hamidi, yang juga menjabat sebagai presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Malaysia, tentang perkembangan terkini di sepanjang perbatasan, termasuk laporan bahwa "suara hantu" atau suara-suara lain yang disiarkan dari pihak Thailand telah mengganggu penduduk Kamboja di desa Sereng dan Prey Chan selama empat malam berturut-turut.
Hun Sen menekankan bahwa situasi perbatasan masih tegang dan rapuh, dan memperingatkan bahwa setiap konflik yang muncul kembali akan sangat memprihatinkan.
Ia menyampaikan kepada Wakil Perdana Menteri Malaysia bahwa Kamboja tidak menginginkan kecaman dari negara mana pun dari sahabat atau sekutunya, melainkan mendesak kedua belah pihak untuk sepenuhnya menghormati perjanjian gencatan senjata dan berupaya membangun kembali hubungan bilateral.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim atas peran aktifnya dalam membantu meredakan ketegangan antara Kamboja dan Thailand, serta mengakui kontribusi penting Malaysia sebagai ketua ASEAN dalam memfasilitasi gencatan senjata dan mendorong penyelesaian damai atas sengketa tersebut.