Ekspor Buah dan Sayur Vietnam Capai Rekor Tertinggi Rp24 Triliun, Didukung Durian Segar


Ekspor buah dan sayur Vietnam mencapai rekor US$1,4 miliar (sekitar Rp24 triliun) Rppada September 2025, didorong oleh lonjakan penjualan durian, dengan Tiongkok menyumbang 60% dari total pendapatan.

Thai Trade Centre di Kota Ho Chi Minh, di bawah Departemen Promosi Perdagangan Internasional Thailand (DITP), melaporkan  ekspor buah dan sayur Vietnam mencapai rekor tertinggi pada September 2025, dengan nilai total US$1,4 miliar (sekitar Rp24 triliun), naik 47,2% secara bulanan dan 52,7% secara tahunan, menurut data dari Departemen Bea Cukai Vietnam.

Selama sembilan bulan pertama tahun 2025 (Januari–September), total ekspor buah dan sayur mencapai US$6,2 miliar, meningkat 10,3% dari tahun sebelumnya. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam mengaitkan lonjakan ini terutama dengan durian, yang tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan. Asosiasi Buah dan Sayur Vietnam memperkirakan ekspor durian saja mencapai hampir US$900 juta pada bulan September.

Tiongkok tetap menjadi pasar utama, menyumbang 60% dari total ekspor.

Tiongkok terus memainkan peran penting dalam pemulihan ekspor Vietnam, menyumbang sekitar 60% dari total pendapatan buah dan sayur. Pada bulan September saja, pengiriman ke Tiongkok bernilai hampir US$800 juta, dengan momentum kuat yang diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober seiring berakhirnya panen durian negara-negara pesaing.

Ekspor buah dan sayur Vietnam mencapai rekor tertinggi karena durian mendorong pertumbuhan.

Selain durian, buah-buahan lain juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Ekspor leci naik 58 kali lipat setelah memasuki jaringan ritel besar AS seperti Costco, sementara ekspor stroberi melonjak 11 kali lipat. Ekspor alpukat, nanas, dan pistachio meningkat lebih dari dua kali lipat. Sementara itu, produk olahan buah dan sayur tumbuh dua hingga tiga kali lipat, mencerminkan upaya Vietnam untuk menambah nilai dan memenuhi standar impor yang lebih ketat.


Produk Olahan Siap Berkembang Pesat

Asosiasi Buah dan Sayur Vietnam memproyeksikan ekspor produk buah dan sayur olahan akan tumbuh pesat selama lima tahun ke depan, didukung oleh meningkatnya permintaan dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa. Dengan penerapan protokol perdagangan yang efektif, investasi yang lebih besar dalam teknologi pengolahan, dan area budidaya bersertifikat, sektor ini dapat mencapai pertumbuhan tahunan dua digit.

Asosiasi memperkirakan total ekspor buah dan sayur Vietnam dapat mencapai US$8 miliar tahun ini dan berpotensi mencapai US$10 miliar pada tahun 2030, satu hingga dua tahun lebih cepat dari jadwal.

Pasar Baru dan Peningkatan Kualitas Memperkuat Daya Saing

Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup Vietnam saat ini sedang berdiskusi dengan Tiongkok untuk membuka pasar ekspor baru bagi jeruk bali dan alpukat, dengan pengiriman pertama diperkirakan pada tahun 2026.

Ekspor buah dan sayur Vietnam melonjak ke rekor US$1,4 miliar pada September 2025, naik 52,7% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Departemen Bea Cukai Vietnam. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, total ekspor mencapai US$6,2 miliar, meningkat 10,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, mencerminkan pemulihan permintaan global dan peningkatan daya saing pertanian negara tersebut dalam rantai nilai internasional.

Pendorong utama lonjakan ini adalah kebangkitan ekspor durian, buah andalan Vietnam. Meskipun pengiriman sempat terganggu di awal tahun akibat kebijakan karantina tanaman ketat Tiongkok, yang menyebabkan beberapa pengiriman ditolak, ekspor telah pulih tajam sejak pertengahan tahun.

Pada bulan September saja, ekspor durian mencapai nilai US$800 juta hingga US$900 juta, level tertinggi yang pernah tercatat. Selama sembilan bulan pertama tahun 2025, total ekspor mencapai sekitar US$2,5–2,6 miliar, dengan Tiongkok tetap menjadi pembeli dominan, menyumbang hampir 60% dari total pendapatan ekspor buah Vietnam.

Angka-angka yang memecahkan rekor ini menunjukkan keberhasilan Vietnam dalam meningkatkan standar produksi, kendali mutu, dan memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas. Upaya-upaya ini tidak hanya memperkuat posisinya di Tiongkok, tetapi juga memperluas jangkauannya ke AS, Jepang, dan Eropa, memperkuat posisinya sebagai pusat ekspor buah global yang sedang berkembang.


Implikasi bagi eksportir Thailand

Bagi agribisnis Thailand, kebangkitan Vietnam menghadirkan tantangan sekaligus peluang strategis. Thailand dapat memanfaatkan kekuatannya dalam budidaya buah tropis dan standar mutu internasional dengan bermitra dengan Vietnam sebagai pusat logistik dan pemrosesan.

Share: