Jumlah ini naik 5,8 persen dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp574,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintahan Jokowi menganggarkan Rp608,3 triliun untuk pendidikan pada tahun 2023.
Anggaran pendidikan Rp608,3 triliun tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
Jumlah ini naik 5,8 persen dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp574,9 triliun.
"Pendidikan Rp 608,3 triliun dan dari belanja K/L Rp 233 triliun termasuk Kemendikbud dan Kementerian Agama," kata Menkeu dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023 di Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Anggaran pendidikan Rp608,3 triliun ini secara rinci dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat Rp233,9 triliun, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp305 triliun serta pembiayaan Rp69,5 triliun.
Alokasi belanja pemerintah pusat Rp 233,9 triliun untuk anggaran pendidikan akan dimanfaatkan dalam bentuk Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kepada 20,1 juta siswa.
Kemudian Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 976,8 ribu mahasiswa dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS bagi 556,9 ribu guru non PNS.
Sedangkan untuk alokasi dari TKDD Rp305 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 44,2 juta siswa dan BOS PAUD kepada 6,1 juta peserta didik.
Untuk alokasi dari pembiayaan Rp69,5 triliun digunakan untuk dana abadi pendidikan termasuk pesantren, dana abadi riset, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan sekaligus pembiayaan pendidikan.
Sementara arah kebijakan anggaran pendidikan tahun depan fokus pada peningkatan akses pendidikan di seluruh jenjang melalui perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan. (kemenkeu, antara)