Kunjungan Trump ke Asia untuk menghadiri KTT ASEAN dan APEC, dengan fokus pada perundingan perdagangan, dialog perdamaian, dan ketegangan AS-Tiongkok.
AS, Suarathailand- Presiden AS Donald Trump telah mengkonfirmasi tur Asia mendatangnya akan mencakup kunjungan ke Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, dengan perdagangan regional, keamanan, dan diplomasi menjadi agenda utama.
Perjalanan dimulai di Kuala Lumpur pada 26 Oktober, di mana Trump akan menghadiri KTT ASEAN untuk pertama kalinya sejak 2017, selama masa jabatan presiden pertamanya.
Trump kemudian akan bertolak ke Jepang pada 27-29 Oktober dan ke Korea Selatan pada 29-30 Oktober untuk menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC.
Kunjungan ini dilakukan di tengah gejolak ekonomi Asia akibat kebijakan tarif AS. Para analis memperkirakan KTT tersebut akan membahas perjanjian perdagangan, keamanan regional, operasi penipuan, dan perundingan damai antara Thailand dan Kamboja, di mana AS baru-baru ini mengambil peran mediasi.
Sorotan Perdagangan: Ekspor ASEAN Melonjak, Defisit AS Melebar
Menurut Nikkei Asia, salah satu topik utama KTT ASEAN adalah ketidakseimbangan perdagangan. Ekspor ASEAN ke AS telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dekade terakhir — meningkat dari US$142 miliar pada tahun 2017 menjadi US$312 miliar pada tahun 2024, melampaui ekspor Tiongkok yang mencapai US$291 miliar.
Asia Tenggara telah menjadi bagian integral dari rantai pasokan AS, terutama di bidang elektronik. Misalnya, Malaysia, yang menjadi rumah bagi produsen cip besar AS seperti Micron Technology, mengekspor semikonduktor senilai sekitar US$10 miliar ke AS tahun lalu — sekitar 20% dari total impor cip AS.
IMF melaporkan bahwa defisit perdagangan AS dengan ASEAN meningkat tiga kali lipat dari US$50 miliar pada tahun 2017 menjadi US$169 miliar pada tahun 2024, dipimpin oleh Vietnam (US$104 miliar) dan Thailand (US$35 miliar). Hanya Singapura dan Laos yang mencatat surplus dengan AS.
Sebagai tanggapan, tarif baru Washington—10% hingga 40% untuk impor tertentu—telah menghantam ekspor Vietnam paling parah, dengan pengiriman tekstil turun 20% dan ekspor ponsel turun 24% pada bulan September.
Para menteri ASEAN telah menyuarakan kekhawatiran bahwa meningkatnya proteksionisme mengancam rantai pasokan global dan stabilitas perdagangan multilateral. Para pengamat mengamati apakah KTT ini dapat menyelaraskan strategi perdagangan ASEAN dan AS, termasuk dorongan kawasan untuk Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) guna meningkatkan arus data lintas batas dan kerja sama industri AI.
Pesatnya kejahatan siber dan jaringan penipuan yang beroperasi di Kamboja dan Myanmar diperkirakan akan dibahas pada KTT ASEAN.
Nikkei Asia mencatat bahwa motivasi Trump untuk hadir mungkin termasuk mendukung perundingan damai antara Thailand dan Kamboja di tengah sengketa perbatasan yang kembali muncul. Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mengatakan kepada Nikkei pada 14 Oktober bahwa Trump "sangat ingin melihat perjanjian damai antara kedua negara tetangga."
Ja Ian Chong, Lektor Kepala di Universitas Nasional Singapura (NUS), mengatakan: "Trump mungkin hanya ingin tampil sebagai saksi perjanjian damai Thailand-Kamboja — agar ia dapat mengklaim penghargaan karena telah mengakhiri konflik."
Hubungan AS-Jepang dan Perdagangan APEC dengan Tiongkok
Di Tokyo, Perdana Menteri yang baru terpilih, Sanae Takaichi, sedang bersiap untuk mengusulkan pembelian baru kedelai dan LNG AS, melanjutkan kemitraan perdagangan strategis Jepang. Pendahulunya, Shigeru Ishiba, sebelumnya telah menjanjikan investasi AS senilai US$550 miliar dengan imbalan pengurangan tarif mobil.
"Aliansi dengan Amerika Serikat merupakan landasan kebijakan luar negeri dan keamanan Jepang," ujar Takaichi pada 21 Oktober dalam konferensi pers pertamanya sebagai perdana menteri.
Trump kemudian akan terbang ke Korea Selatan (29-30 Oktober) untuk menghadiri KTT APEC, di mana diskusi dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dapat menentukan arah perdagangan global.
Para analis di PBS melaporkan bahwa pembicaraan Trump dengan Korea Selatan akan berfokus pada pengurangan tarif otomotif dan peninjauan kembali tuntutannya atas investasi Korea senilai US$350 miliar di AS, serupa dengan kesepakatan Jepang. Seoul sejauh ini menolak.
Dalam salah satu sorotan APEC, Trump juga akan bertemu dengan Presiden Xi, yang berpotensi menandakan kesepakatan perdagangan baru setelah berminggu-minggu ketegangan menyusul pembatasan ekspor logam tanah jarang Tiongkok dan ancaman tarif Trump.
Mantan penasihat Biden, Ali Wyne, berkomentar bahwa "Tiongkok merasa lebih berani — mereka yakin memiliki pengaruh atas Trump setelah konsesi tarifnya sebelumnya."
Tur berisiko tinggi bagi Asia dan dunia
Kembalinya Trump ke Asia dapat mendefinisikan ulang perdagangan dan diplomasi regional. Dari perundingan perdagangan ASEAN dan ekonomi digital hingga upaya perdamaian di Indochina dan negosiasi AS-Tiongkok, perjalanan ini dapat membentuk lintasan ekonomi dan politik Asia untuk tahun-tahun mendatang — dengan dunia mengamati setiap gerakannya.