Sikap toleransi antar pemeluk agama sangat dirasakan di Pasar Klong Srai Hai. Pasar yang berada persis di tepi jalan utama menuju Provinsi Yala ini banyak diisi para pedagang dari kedua pemeluk agama terbesar di negara tersebut.
Menjual berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, buah-buahan, hasil laut, dan sebagainya, Pasar ini memiliki 48 kios yang dibagi dua untuk para pedagang muslim dan penganut agama Budha.
"Dari nenek moyang memang sudah berbaur jadi tidak ada masalah sudah seperti keluarga sendiri," ujar Caran (48), Kepala Pasar Klong Srai Hai.
Setiap harinya, pasar ini buka setengah hari mulai dari 13.00-18.00 WIB. Untuk bisa berdagang di pasar tersebut, calon pedagang harus melapor ke kepala pasar untuk selanjutnya dicek apakah barang dagangan berasal dari luar daerah, mengandung bahan kimia dan sebagainya.
"Pendapatan para pedagang rata-rata 500 bath per hari. Mereka setiap harinya iuran 5 bath. Uang itu dikelola untuk keperluan para pedagang sendiri," ucapnya. (Sindonews)



