Pada fase kedua, pelancong asing yang tiba di Phuket tidak perlu lagi karantina.
Ini bukan lelucon April mop. Ini benar-benar berita. Thailand telah menetapkan rencana 4 fase tentatif mulai 1 April untuk membuka kembali perbatasan, mencabut pembatasan, dan masa karantina. Langkah ini memungkinkan perjalanan internasional dimulai kembali dengan cara yang aman.
Empat fase pembukaan perjalanan internasional atau pembukaan pariwisata ini baru rencana yang pernah digulirkan pemerintah. Juru bicara Pemerintah pernah menguraikan 4 fase ini dan fase pertama dimulai hari ini
Tahap pertama dari skema pembukaan kembali Thailand akan memulai pengurangan bertahap masa karantina bagi pelancong asing yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dan dapat menunjukkan sertifikat vaksin. Bagi mereka yang memenuhi syarat dan bepergian ke salah satu tujuan wisata yang ditentukan di Phuket, Krabi, Pattaya, Chiang Mai atau Phang Nga, lama karantina wajib selama 14 hari akan dikurangi.
Fase kedua, dijadwalkan pada 1 Juli. Fase ini berfokus pada pasar pariwisata besar-besaran di Phuket, karena penerbangan charter dari China diharapkan mulai tiba pada bulan Juli (terlepas dari pembatasan pemerintah China saat ini pada perjalanan eksternal).
Pelancong internasional yang tiba di Phuket setelah tanggal ini tidak perlu lagi karantina sama sekali, menurut proposal, asalkan mereka membawa dokumen yang menyatakan vaksinasi mereka.
Langkah selanjutnya membuka kembali 4 tujuan wisata lain di Thailand dengan skema 'kotak pasir'. Bergabung dalam skema ini kunjungan ke Phuket tanpa karantina.
Tahap 3 direncanakan diluncurkan 1 Oktobe. Fase ini akan memungkinkan wisatawan asing yang sudah divaksinasi untuk berlibur di Phuket, Krabi, Pattaya, Chiang Mai atau Phang Nga tanpa karantina apa pun.
Fase keempat terakhir akan dimulai pada Hari Tahun Baru 2022 dan akan menjadi langkah terakhir untuk membuka kembali perbatasan Thailand.
Setelah 1 Januari, semua pelancong asing yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dan paspor vaksin akan diizinkan masuk ke mana pun di kerajaan itu tanpa masa karantina. (PBS World)
