Thailand Miliki 15 Juta Ton Lithium, Investor Mulai Antre

Thailand telah menetapkan tujuan untuk mengubah negara tersebut menjadi basis produksi regional untuk kendaraan listrik. 


Thailand memiliki hampir 15 juta ton cadangan Lithium saat ini. Hal ini menempatkan Thailand sebagai negara dengan cadangan lithium terbesar ketiga di dunia setelah Bolivia dan Argentina. 

Juru Bicara Pemerintah Thailand Rudklao Intawong Suwankiri mengatakan  cadangan Lithium di negaranya terbagi di dua lokasi berbeda. Mineral bernilai tinggi ini memiliki peran penting untuk industri energi terbarukan dan kendaraan listrik. Masih belum jelas berapa banyak dari lahan tersebut yang dapat dieksploitasi untuk tujuan komersial. 

Rudklao menyatakan pihaknya sedang mencoba mencari tahu seberapa banyak cadangan Lithium yang dapat digunakan dari sumber daya yang ditemukan dan ini membutuhkan waktu.

"Ini kabar baik dan peluang bagi Thailand untuk mandiri dalam produksi baterai kendaraan listrik," kata Rudklao. 

Permintaan Lithium telah melonjak di seluruh dunia karena mineral ini sangat penting untuk pembuatan ponsel pintar, baterai mobil, dan barang elektronik isi ulang lainnya. 

PBB telah menetapkan Lithium sebagai "pilar perekonomian bebas bahan bakar fosil" karena potensinya sebagai penyimpanan energi dalam jaringan listrik ramah lingkungan di masa depan.

Di sisi lain Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyatakan Thailand telah menetapkan tujuan untuk mengubah negara tersebut menjadi basis produksi regional untuk kendaraan listrik. 

Bahkan dua raksasa kendaraan listrik China dilaporkan telah memberikan komitmen untuk berinvestasi sebesar 2,3 miliar baht (aekitar USD64 juta) untuk mempromosikan Thailand sebagai pusat produksi kendaraan listrik.

Belum lama ini juga perusahaan Taiwan sudah capai kesepalatan investasi terkait mobil listrik di Taiwan.

Share: