Thailand Dorong ASEAN Lebih Aktif Berperan  Selesaikan Krisis Myanmar

“Kami ingin melihat ASEAN yang lebih proaktif. Kami telah berdiskusi dengan Laos sebagai ketua ASEAN dan Myanmar mengenai situasi ini,” 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura mengatakan Thailand meminta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk berperan lebih aktif dalam menyelesaikan krisis di Myanmar.

Krisis di Myanmar menyebabkan pertempuran berlarut-larut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, mengganggu perdagangan, dan menyebabkan masuknya sejumlah pengungsi dalam waktu singkat.

Myanmar terjerat konflik internal antara militer di satu sisi dan di sisi lain, aliansi tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan yang muncul sebagai respons terhadap tindakan keras junta terhadap perbedaan pendapat setelah kudeta 2021.

“Kami ingin melihat ASEAN yang lebih proaktif. Kami telah berdiskusi dengan Laos sebagai ketua ASEAN dan Myanmar mengenai situasi ini,”  kata Nikorndej Balankura.

ASEAN Pada 2021 menyusun rencana perdamaian yang disetujui oleh para jenderal Myanmar. Namun, hanya sebagian kecil dari rencana itu yang terlaksana, sehingga menimbulkan keretakan di dalam blok tersebut dan memicu kekecewaan di kalangan anggota yang paling berpengaruh.

Pada 11 April, para kombatan perlawanan Myanmar dan pemberontak dari kelompok etnis minoritas merebut kota perdagangan utama Myawaddy di perbatasan Myanmar dengan Thailand. Kejadian tersebut merupakan pukulan bagi militer yang memiliki peralatan lengkap dan tengah berjuang untuk mempertahankan kendali serta menghadapi tantangan dalam mempertahankan kredibilitasnya di medan perang.

Setelah serangan balasan oleh tentara pemerintah, pemberontak menarik pasukannya, dan pertempuran mereda. Pada 20 April, sekitar 3.000 orang melarikan diri melintasi perbatasan. Namun hampir semua dari mereka kecuali 100 orang telah kembali, menurut pernyataan dari Thailand.

“Konflik antara oposisi dan militer bergeser ke wilayah Myawaddy, yang lokasinya sangat dekat dengan Thailand, dan masih ada banyak yang harus dilakukan oleh ASEAN,” kata Nikorndej.

Minggu ini, Thailand mengusulkan pertemuan ASEAN untuk membahas masalah itu. Pertemuan tersebut diusulkan akan melibatkan Laos, Indonesia, yang sebelumnya telah berusaha untuk melibatkan junta Myanmar saat menjabat sebagai ketua ASEAN tahun lalu. Selain itu, Thailand juga mengusulkan partisipasi Malaysia, yang akan menjadi calon ketua ASEAN pada 2025.

Share: