Thailand Siap Sambungkan Pattaya-Bangkok dengan Kereta Peluru


Setelah bertahun-tahun tertunda dan banyak perdebatan, akhirnya Thailand memutuskan membangun jaringan kereta api berkecepatan tinggi atau high-speed rail  (HSR), "Ini akan menjadi perubahan besar bagi Thailand," kata Thanet  Sorat, penasihat Komite Transportasi Senat Thailand, wakil presiden  perusahaan pelayaran, V-Serve, dan presiden Asosiasi Pialang Pabean Resmi Thailand. Ia berharap, kereta cepat itu sudah beroperasi pada lima  tahun mendatang.

Sebagaimana dinukil dari CNN Travel, kedua  proyek yang saat ini dalam pengerjaan akan menggunakan teknologi HSR  Tiongkok. Meskipun Thailand menolak pinjaman Tiongkok, proyek-proyek  tersebut dianggap sebagai bagian dari Inisiatif Belt and Road  (BRI), sebuah rencana yang bertujuan untuk menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara Asia lainnya melalui infrastruktur transportasi baru.

Jalur tersebut diharapkan mulai melayani penumpang pada tahun 2024. Jalur  kereta cepat sepanjang 137 mil itu, akan berakhir di Bandara U-Tapao,  di luar Pattaya di provinsi Rayong. Pemerintah berencana untuk memindahkan 10 persen penerbangan dari Bangkok ke U-Tapao, untuk  mengurangi kemacetan di Suvarnabhumi dan Don Mueang.

"Untuk melakukan itu, mereka membutuhkan hubungan transportasi antara  bandara, dan itu bisa menjadi peluang yang baik untuk HSR," kata  Jittichai Rudjanakanoknad dari Departemen Teknik Sipil Universitas  Chulalongkorn. Konglomerasi yang dipimpin oleh Charoen Pokphand Group  (CP) Thailand, yang juga termasuk China Railway Construction Corp, akan  menanggung investasi sebesar 224 miliar baht ($ 7,4 miliar) dengan  imbalan konsesi real estat dan lisensi 50 tahun untuk mengoperasikan  jalur tersebut.

Salah satu tujuannya adalah untuk menyediakan  akses yang mudah ke Koridor Ekonomi Timur (EEC), sebuah zona yang  menurut Thanet merupakan 80 persen dari total investasi asing di  Thailand. HSR akan mengurangi waktu perjalanan antara dua bandara  Bangkok menjadi hanya 20 menit, dan mengantar wisatawan ke Pattaya dalam  waktu kurang dari satu jam. Sekaligus mengurangi beban lalu lintas di  jalan raya dan mengurangi kecelakaan di negara dengan tingkat kematian  di jalanan tertinggi di dunia.


Bangkok ke Khorat dalam 77 menit

Untuk  menghubungan Bangkok ke Khorat, HSR diperkirakan beroperasi pada 2023.  Jalur kereta cepat ini sedang dibangun di samping rel kereta api yang  ada di Nakhon Ratchasima, provinsi timur laut yang juga dikenal sebagai  Khorat.

Tidak seperti jalur tiga bandara, perusahaan-perusahaan dari Cina  bertanggung jawab atas hampir semua konstruksi. Dimulai dari Bang Sue,  "jalur Khorat" sepanjang 157 mil ini akan berhenti di Bandara Don Mueang  dan ibu kota bersejarah Ayutthaya, sebelum memotong timur laut ke  Saraburi dan Pak Chong di dekat Taman Nasional Khao Yai yang populer.

Rencana  jangka panjang pemerintah adalah untuk memperluas jalur utara ke Nong  Khai, yang terletak 370 mil (600 km) timur laut Bangkok. Nong Khai  merupaan kota perbatasan yang dilintasi para pelancong untuk mencapai  ibukota Laos, Vientiane. Setelah menyeberangi Sungai Mekong di jembatan  baru, penumpang dapat melanjutkan ke utara melalui jalur HSR lain yang  sekarang sedang dibangun di Laos.

Meskipun sebagian besar warga Thailand kelas menengah dapat membayar  tarif 330 baht untuk kereta peluru dari Bangkok ke U-Tapao, dan 500 baht  ke Khorat, banyak dari mereka yang menyukai menggunakan mobil pribadi.

Sementara  kelas pekerja, lebih menyukai bus dan van yang harganya sekitar  seperempat dari harga tiket yang diusulkan untuk HSR. Kereta api reguler  bahkan lebih murah dan jalur ganda yang sedang dibangun kian menambah  kompetisi dalam transportasi


Ambisi Kereta Cepat Thailand

Di masa depan, Thanet membayangkan  Thailand sebagai pusat Asia Tenggara yang dihubungkan oleh kereta  peluru. Dia juga melihat nilai dalam transfer teknologi, menunjukkan  bahwa dalam 20 tahun ke depan, Thailand dapat membuat kereta  berkecepatan tinggi sendiri dan tidak hanya membelinya dari Cina atau Jepang.

Jittichai setuju bahwa HSR dapat menjadi bermanfaat "jika melihat jaringan yang  lebih luas, misalnya, jika saluran Thailand dapat dihubungkan ke  jaringan Cina atau Singapura, atau bahkan ke Asia Tengah dan Eropa."

Untuk  itu, pemerintah sedang mempertimbangkan jalur HSR tambahan yang  membentang ke utara dari Bangkok ke Nakhon Sawan, Phitsanulok dan Chiang  Mai; selatan melalui Hua Hin, Surat Thani dan Hat Yai; dan lebih jauh  ke timur dari Rayong ke Chanthaburi dan Trat di dekat Kamboja.

Proyek-proyek  selanjutnya mungkin memperluas garis selatan yang diusulkan melalui  Malaysia ke Singapura, sementara garis utara dapat menghubungkan dengan  perpanjangan barat ke Myanmar dan selanjutnya ke India.

SRT sudah mempromosikan proyek-proyek tambahan itu, tetapi investasinya  yang mahal, tentu saja tidak bisa dikerjaka dalam waktu dekat,"Jika  biaya konstruksi dan teknologi menjadi lebih murah, saat itulah Anda  akan melihat garis-garis lainnya," kata Jittichai.

Tujuan  utamanya adalah untuk menghubungkan Thailand dan Laos dengan kota Kunming di provinsi Yunnan di Cina selatan. Jalur Khorat telah menarik  lebih banyak kritik daripada jalur tiga bandara, karena investasi 179  miliar baht (US$5,9 miliar) menggunakan anggaran publik.

Menurut  para kritikus, jalur tersebut belum saatnya dibangun. Pasalnya timur  laut Thailand tidak masuk agenda perjalanan wisatawan. Mereka juga  meragukan transparansi ketika pemerintah militer Thailand menyetujui  proyek tersebut pada tahun 2017.

Dalam sebuah laporan yang pertama kali diterbitkan oleh The Diplomat,  Pechnipa Dominique Lam dari Thailand Development Research Institute  memperkirakan jalur tersebut butuh mengangkut 50.000-85.000 penumpang  setiap hari selama 20 tahun, untuk membayar kembali biaya investasi."  Sebuah angka yang mustahil dalam perhitungan Kementerian Transportasi  sekalipun.

Menurut Ruth, jalur timur laut tidak menguntungkan bagi  HSR. Pasalnya, kereta api dan bus yang dikelola negara, telah lama  beroperasi dengan kerugian finansial karena jumlah penumpang menurun  setiap tahun. Maskapai penerbangan milik pemerintah, THAI, juga berjuang  karena maskapai murah seperti AirAsia dan Nok Air bersaing dengan tarif  dari Bangkok ke lebih dari 20 kota Thailand lainnya hanya dengan US$20.

Saat  ini, perpindahan antara Suvarnabhumi dan Don Mueang memerlukan  perjalanan bus ulang-alik, yang bisa saja mengalami kemacetan selama  jam-jam sibuk di Bangkok. Mencapai Pattaya dari Suvarnabhumi membutuhkan  tawar-menawar dengan sopir taksi, naik van sempit atau bepergian  melintasi kota untuk naik bus dari Terminal Ekkamai untuk perjalanan  selama dua jam.

"Menghubungkan ketiga bandara adalah tujuan  mulia," kata Ruth Banomyong, direktur Pusat Penelitian Logistik di  Universitas Thammasat, Bangkok. Tetapi dia dan kritikus lain  mempertanyakan apakah HSR adalah pilihan yang tepat, mengingat biaya  tinggi dan jarak yang relatif pendek. Beberapa berpendapat bahwa jalur  kereta ganda akan cukup untuk provinsi timur, yang saat ini tidak  memiliki kereta api sama sekali.

SRT mengatakan pada bulan September bahwa 80 persen dari tanah yang dibutuhkan untuk jalur tiga bandara telah diambil alih, dan Bangkok Post  melaporkan bahwa 3.000 rumah digusur. Penggusuran itu menimbulkan  masalah pada jalur gas dan listrik. Jittichai mengatakan, tidak mudah  untuk memindahkan orang, “Beberapa dari warga itu pergi ke pengadilan  dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan masalah,"  ujarnya.


Bangkok ke Pattaya dalam 45 Menit

Pembangunan stasiun diharapkan selesai pada 2021 untuk menggantikan Stasiun Hualamphong yang berusia 103 tahun di Bangkok. Sebuah hub kereta api  besar baru-baru ini di distrik Bang Sue, akan melayani penumpang menggunakan HSR. Jalur kereta konvensional pun sedang ditingkatkan dari  satu jalur menjadi  jalur ganda.

Terkait dengan HSR, pada tanggal 24 Oktober, seorang konglomerat yang  dipimpin oleh Grup Charoen Pokphand Thailand menandatangani kontrak dengan State Railway of Thailand (SRT) untuk pembangunan jalur HSR yang  menghubungkan dua bandara Bangkok, Suvarnabhumi dan Don Mueang, ke tiga  provinsi timur.

Bila jaringan kereta cepat ini berhasil, ia  melengkapi Airport Rail Link, kereta api yang menghubungkan Suvarnabhumi  ke sistem metro Bangkok.

Jalur yang direncanakan mulai dari Don  Mueang kemudian melewati Bang Sue, juga akan berhenti di Makkasan di  pusat Bangkok sebelum melanjutkan ke Chachoengsao, Chonburi, Sriracha  dan Pattaya, tujuan wisata utama yang terletak 75 mil (120 km) selatan  Bangkok di Teluk Thailand. (CNN, tempo.co)

Share: