Thailand Bergabung dengan AS Perangi Penipuan Online di ASEAN-Kamboja

Thailand menyambut baik pengumuman AS pada 14 Oktober mengenai langkah-langkah baru untuk memerangi jaringan penipuan online di Kamboja dan ASEAN.


Bangkok, Suarathailand- Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kesiapan Thailand untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya membongkar jaringan penipuan online transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.

Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan resminya pada hari Kamis menyatakan bahwa mereka menyambut baik pengumuman AS pada 14 Oktober mengenai langkah-langkah baru untuk memerangi jaringan penipuan online di kawasan tersebut.

Upaya ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan Thailand untuk bekerja sama dengan mitra internasional guna menekan kejahatan transnasional dan membawa pelakunya ke pengadilan, menurut kementerian.

Pernyataan tersebut menyoroti ancaman serius yang ditimbulkan oleh penipuan online dan pusat panggilan penipuan, yang telah merugikan warga di seluruh kawasan dan seringkali terkait dengan kejahatan transnasional serius lainnya seperti perdagangan manusia, kerja paksa, dan pencucian uang.

Kementerian menegaskan kembali tekad kuat Thailand untuk memberantas penipuan online dan berjanji untuk memperkuat kerja sama dengan AS sebagai bagian dari kemitraan keamanan yang telah lama terjalin.

Negara ini juga menyatakan niatnya untuk bekerja sama secara erat dengan negara-negara mitra lain dan organisasi internasional terkait untuk secara efektif mengatasi ancaman yang terus berkembang ini.

Menteri Luar Negeri Sihasak Phuangketkeow pada hari Kamis mengatakan bahwa kunjungan resmi Perdana Menteri Anutin Charnvirakul ke Laos mencakup diskusi tentang kerja sama keamanan regional, khususnya yang menargetkan sindikat pusat panggilan dan penipu. Sihasak berbicara dalam kunjungannya ke Laos bersama Anutin untuk memperingati 75 tahun hubungan Thailand-Laos.

Menteri tersebut menekankan urgensi untuk menangani operasi kriminal ini, yang memiliki dampak luas baik di dalam maupun di luar kawasan, dan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang erat dengan negara-negara tetangga.

Sihasak mengatakan bahwa mengatasi masalah ini membutuhkan kerja sama tidak hanya dengan mitra regional seperti Tiongkok, Laos, Myanmar, dan Kamboja, tetapi juga dengan negara-negara di luar kawasan, termasuk AS dan Korea Selatan, yang juga telah terdampak.

Masalah ini akan dibahas lebih lanjut di forum internasional mendatang, termasuk pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akhir bulan ini, tambahnya.

Share: