Thailand mengajukan upayanya untuk menjadi anggota OECD untuk meningkatkan perekonomian.
Thailand terus berupaya untuk menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), sebuah langkah yang diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut secara signifikan.
Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-Nukara, mengambil langkah proaktif pada Selasa 16 April 2024 dengan menyerahkan surat resmi ingin gabung OECD. Surat diserahkan kepada Mathias Cormann, sekretaris jenderal OECD, di kantor pusat organisasi tersebut di Perancis.
Dalam pidatonya, Menteri Parnpree menyampaikan kesiapan dan komitmen tegas Thailand untuk mempercepat keanggotaannya di OECD. Dia menyoroti bahwa Thailand sejalan dengan nilai-nilai inti dan tujuan OECD yang mencakup demokrasi, supremasi hukum, hak asasi manusia, ekonomi pasar bebas, keberlanjutan, inklusivitas, dan transisi ramah lingkungan.
Menteri Parnpree menyampaikan perhatian pada keterlibatan Thailand selama empat dekade dengan OECD dan tujuan ambisiusnya untuk mencapai status ekonomi maju pada tahun 2037. Keinginan untuk menjadi anggota OECD dipenuhi dengan dukungan dari negara-negara anggota, yang mendorong percepatan proses bagi Thailand. pencapaian.
OECD, pemain penting dalam tata kelola internasional, mempengaruhi sektor-sektor penting seperti ekonomi, perdagangan, investasi, tindakan anti-korupsi, pendidikan, inovasi, lingkungan hidup, dan perubahan iklim. Dengan 38 negara anggota, organisasi ini bertujuan untuk membantu merumuskan kebijakan publik yang efektif berdasarkan pernyataan misi “Kebijakan yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih baik.”
Berkaca pada pidatonya, Menteri Parnpree mencatat bahwa Thailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang telah memelihara hubungan dekat dengan OECD selama 42 tahun yang luar biasa. Afiliasi ini telah membantu meningkatkan standar bisnis, tata kelola, perdagangan, pertimbangan lingkungan, daya saing, dan ekonomi hijau Thailand.
Peningkatan PDB
Menunjuk pada studi yang dilakukan oleh Thailand Development Research Institute, Menteri Parnpree mencatat bahwa keanggotaan OECD berpotensi meningkatkan PDB sebesar 1,6%, setara dengan perkiraan nilai ekonomi sekitar 270 miliar baht. Ia berpendapat bahwakeanggotaan OECD dapat meningkatkan keamanan ekonomi Thailand, mengingat status negara-negara anggota lainnya yang maju.
Ketika Thailand bertujuan untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah dan mencapai status negara maju pada tahun 2037, Menteri Parnpree yakin keanggotaan OECD akan menarik peningkatan investasi asing sehingga menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga Thailand.
Thailand mengikuti jejak Indonesia untuk menjadi angggota OECD. Indonesia sebelumnya resmi menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dikutip pada 22 Februari 2024..
Airlangga mengatakan hal ini menjadi catatan sejarah bagi Indonesia karena menjadi negara pertama di ASEAN yang masuk dalam anggota OECD. Keputusan ini juga telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).