Thailand menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menyelesaikan kejahatan transnasional yang mencakup perdagangan narkotika, perdagangan manusia, dan penipuan online.
Mekong, Suarathailand- Pemerintah Thailand akan memanfaatkan pertemuan Kerja Sama Mekong-Lancang (MLC) mendatang untuk mencari dukungan regional dalam mengatasi geng penipuan online.
Perdana Menteri Srettha Thavisin menugaskan Menteri Luar Negeri Maris Sangiampongsa untuk mengatasi masalah ini selama pertemuan tersebut dan menjajaki strategi efektif untuk memerangi kejahatan lintas batas, termasuk penipuan ini. Pertemuan MLC ke-9 dijadwalkan pada hari Kamis dan Jumat di Chiang Mai.
Maris menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menyelesaikan kejahatan transnasional yang mencakup perdagangan narkotika, perdagangan manusia, dan penipuan online.

Pemerintah negara-negara tetangga, termasuk Laos, Tiongkok, dan India, telah menyadari pentingnya permasalahan ini dan sepakat untuk meningkatkan upaya kolaboratif untuk mengatasinya.
Ia mencatat bahwa Thailand siap untuk mengusulkan dan memajukan agenda ini melalui kerangka MLC. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Laos karena telah mengintensifkan upayanya untuk menindak penipuan online di wilayah Segitiga Emas.
Perdana Menteri Thailand dijadwalkan menyampaikan pidato utama bertajuk Menuju Mekong yang Lebih Aman dan Bersih.
Kerangka kerja MLC terdiri dari enam negara: Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Tiongkok. Diprakarsai oleh Thailand pada tahun 2012, kerangka kerja ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di kawasan Mekong, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, mengurangi kesenjangan, dan memajukan kolaborasi ASEAN, lapor Bangkok Post.
Pada bulan Desember, PM Srettha membawa Thailand ke jantung Kerja Sama Mekong-Lancang (MLC) pada Pertemuan Pemimpin ke-4, memanfaatkan panggung virtual dengan proposal yang belum pernah ada sebelumnya untuk masa depan bersama yang damai dan sejahtera.




