Sup udang pedas dan serai klasik mencerminkan "kesederhanaan" cara hidup Thailand dan budaya kuliner masyarakat di sepanjang aliran air seperti sungai dan kanal.
Setelah memenangkan pengakuan UNESCO atas tarian topeng dan pijat tradisionalnya, Thailand ingin hidangan kerajaan yang paling ikonik ditetapkan sebagai warisan budaya yang tidak berwujud; yaitu, sesuatu yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kotak kaca atau dikenakan biaya masuk untuk berkunjung.
Pemerintah Thailand menyetujui proposal Kementerian Kebudayaan untuk menominasikan hidangan Tom Yum Goong; semangkuk udang matang dalam sup pedas, asam dan aromatik; ke UNESCO. Proses pengajuan ini setidaknya memakan waktu dua tahun.
Mendukung gagasan tersebut, juru bicara pemerintah Traisulee Traisoranakul mengatakan sup udang pedas dan serai klasik mencerminkan "kesederhanaan" cara hidup Thailand dan budaya kuliner masyarakat di sepanjang aliran air seperti sungai dan kanal.
Tanggal 31 Maret adalah tenggat waktu pengajuan ke UNESCO. Setelah itu melewati proses musyawarah sebelum dievaluasi untuk pertimbangan komite. Dan hal ini butuh waktu dua tahun.
Menteri Kebudayaan Ittipol Khumpluem yakin Tom Yum Goong akan masuk daftar terpilih. Karena hidangan ini sangat terkenal di seluruh dunia dengan resep dan teknik memasak yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Tom Yum Goong diyakini masuk daftar terpilih UNESCO. Hidangan ini sangat terkenal di seluruh dunia dengan resep dan teknik memasak yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Ittipol juga berharap ini akan menjadi pendorong ekonomi dengan mengatakan bahwa dengan masuk daftar UNESCO akan meningkatkan reputasi masakan Thailand dan membawa peluang serta pendapatan bagi industri makanan.
Khon dan pijat masing-masing diberi nama warisan Thailand tak berwujud pada tahun 2018 dan 2019. Nora, sejenis drama tari yang umum di selatan, diajukan dua tahun lalu dan diperkirakan akan diputuskan akhir tahun ini. (coconuts)