SBPAC Bantu Pertemukan Ibu dan Anaknya yang Terpisah 5 Bulan

Sebelum sang bayi bisa pulang, kedutaan Thailand di Malaysia harus membayar tagihan dari rumah sakit tempat bayi itu dilahirkan. Bayi laki-laki itu beratnya hanya 1,1 kilogram saat lahir dan ia membutuhkan perawatan khusus. Kedutaan Thailand di Malaysia ikut membantu proses pemulangan sang bayi.


Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Thailand Selatan (SBPAC) membantu Nurahaleesa, ibu yang terpisah dengan anaknya selama 5 bulan akibat penutupan perbatasan yang dilakukan Malaysia terkait Covid-19. Nurahaleesa  adalah warga Thailand Selatan yang bekerja di sebuah restoran di Malaysia. Ia melahirkan bayi prematur di Negara Bagian Selangor Malaysia pada 27 Februari.

Pada 17 Maret dia kembali ke distrik Sadao di provinsi perbatasan selatan Thailand untuk memperpanjang visanya. Tetapi ia tidak dapat kembali ke Malaysia seperti yang direncanakan karena perbatasan ditutup. Ia pun harus terpisah dari bayinya. Ia kemudian meminta bantuan pemerintah Thailand.

Asisten sekretaris jenderal SBPAC mengatakan personel medis di Malaysia membawa bayi itu dari rumah sakit pada Rabu malam dalam perjalanan 8 jam ke perbatasan. Anak dan ibunya akan dikarantina di ruang khusus RS Pattani selama 14 hari.

Sebelum sang bayi bisa pulang, kedutaan Thailand di Malaysia harus membayar tagihan dari rumah sakit tempat bayi itu dilahirkan. Bayi laki-laki itu beratnya hanya 1,1 kilogram saat lahir dan ia membutuhkan perawatan khusus. Kedutaan Thailand di Malaysia ikut membantu proses pemulangan sang bayi.

Nurahaleesa sangat gembira bisa bertemu dengan bayinya. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa sumbangan dermawan yang memenuhi tagihan rumah sakit sekitar 240.000 baht. SBPAC menyumbang 50.000 baht, sementara keluarga, teman, dan donor publik membantu sisanya. (Thaiger)

Share: