Penarikan Pasukan Israel Ungkap Kerusakan Parah di Kota Gaza

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di Jalur Gaza.


Istanbul, Suarathailand- Penarikan awal pasukan Israel dari sebagian wilayah Kota Gaza, Jumat (10/10) mengungkap luasnya kehancuran di kawasan permukiman dan infrastruktur, di mana seluruh distrik berubah menjadi puing-puing.

Rekaman yang dibagikan aktivis dan jurnalis di media sosial menunjukkan tingkat kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang telah ditinggalkan pasukan Israel.

Pasukan tersebut kini menempatkan diri di sepanjang Garis Kuning di Jalur Gaza sesuai dengan kerangka perjanjian gencatan senjata.

Video yang beredar memperlihatkan pemandangan memilukan, mulai dari rumah-rumah yang rata dengan tanah, fasilitas publik yang hancur, hingga jalan-jalan yang dibuldoser.

Salah satu lokasi yang paling parah terdampak adalah sekitar Masjid Saeed Siyam di Distrik Sheikh Radwan, bagian utara Kota Gaza.

Di kawasan itu, bangunan permukiman hancur total atau tidak lagi layak huni akibat gempuran artileri berat. Bagian timur Sheikh Radwan juga mengalami nasib serupa, dengan seluruh blok bangunan rata dengan tanah dan jalan utama rusak parah.

Sebelum melakukan penarikan pasukan secara bertahap, tentara Israel dilaporkan melancarkan operasi penghancuran dan pemboman besar-besaran di beberapa lingkungan, termasuk Sheikh Radwan. Area terowongan di bagian timur yang sebelumnya juga menjadi target operasi turut mengalami kerusakan luas.

Rekaman tambahan menunjukkan kerusakan berat di Distrik Al-Nasr, di barat laut Kota Gaza, di mana ribuan rumah hancur atau dibiarkan dalam kondisi rusak parah.

Tentara Israel mulai menarik pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza, Jumat (10/10) dan diperkirakan akan menyelesaikan penarikan itu dalam waktu 24 jam ke lokasi yang telah ditentukan sesuai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel.

Pada Kamis (9/10) dini hari, Trump mengumumkan bahwa Israel dan kelompok Palestina Hamas telah mencapai kesepakatan tahap pertama dari rencana gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah empat hari perundingan tidak langsung antara kedua pihak di Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan partisipasi delegasi dari Turki, Mesir, dan Qatar di bawah pengawasan AS.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta membuat wilayah itu nyaris tidak layak huni. (Foto: dokumentsai)
  

Share: