Paduan suara Muslim Thailand ini tampil di hadapan Paus pada Jumat 22 November di Universitas Chulalongkorn, bergabung dengan sekelompok etnis minoritas Kristen dan paduan suara penduduk.
Pertunjukan simbolis yang ditujukan untuk kerukunan umat beragama itu menarik lebih dari 1.500 orang, termasuk para sarjana dan mahasiswa.
Mereka yang tampil telah berlatih bersama untuk pertama kalinya pada hari Kamis, menyanyikan "Peace Prayer" dan “Songs of Freedom", keduanya diaransemen khusus untuk Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah menjadikan kerukunan umat beragama sebagai tema utama kunjungannya ke negara mayoritas penganut Buddha itu, perjalanan kepausan pertama sejak 1984. Ia dijadwalkan berada di Thailand hingga Sabtu, lalu menuju ke Jepang.

Sementara para siswa mengakui konflik yang telah memburuk selama 15 tahun terakhir, mereka juga menyatakan keprihatinan bahwa hal itu telah menciptakan gambaran yang sama sekali negatif dari rumah mereka.
"Kami adalah Muslim. Kami di sini untuk menyebarkan cinta," kata salah satu siswa, Arisa Mamat.
Gagasan untuk pertunjukan bersama datang setelah siswa Muslim, yang sebelumnya menyanyi dalam upacara kerajaan, bertemu penyanyi penganut Kristen di sebuah kompetisi.
Manajer Sekolah Attarkiah Phaisan Toryib mengatakan itu juga merupakan kesempatan yang baik bagi penyanyi Muslim untuk bergaul dengan orang-orang Thailand dari agama lain dan mengekspresikan diri. (liputan6)




