Nasaruddin Umar: Tema Sentral Agama adalah Kemanusiaan

Nasaruddin Umar Office (NUO) mencoba menciptakan kesejukan beragama  melalui International Conference on Interfaith and Sprituality. Sebab  suasana keberagamaan saat ini dinilai terlalu formal dan hitam-putih.

Imam  Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar menjelaskan,  sesungguhnya tema sentral agama adalah manusia dan kemanusiaan. Semua  kitab suci agama-agama juga tema sentralnya manusia dan kemanusiaan.

"Jadi kita tidak boleh menggunakan agama dan kitab suci sebagai dalil  untuk melegitimasi kekuatan, kekerasan dan kebathilan serta kezaliman,"  kata Nasaruddin saat diwawancarai Republika, Ahad (23/6).

Justru, menurut dia, agama harus tampil sebagai penyejuk dan  pencerahan. Selain itu agama juga harus tampil sebagai kekuatan bangsa  dan kekuatan kemanusiaan. Artinya, agama bukan untuk merendahkan  martabat kemanusiaan. 

Imam Besar Masjid Istiqlal  itu menjelaskan bahwa semua kitab suci menekankan persatuan. Semua kitab  suci lebih mendambakan peningkatan martabat kemanusiaan. Dengan  demikian menurutnya inti dari bahasa agama adalah mengangkat martabat  kemanusiaan.

"Kalau ada orang menggunakan bahasa  agama tapi menjerumuskan kemanusiaan, itu keliru dalam memahami  agamanya, keliru memahami kitab suci," ujarnya.

Menurut  Nasaruddin, kekeliruan memahami agama dan kitab suci bisa terjadi  karena ada indikasi kepentingan politik, dagang, keluarga, dan  subjektifitasnya. Maka dia mengingatkan dan mengimbau semua pihak agar  jangan ada kepentingan subjektif yang digunakan untuk memahami kitab  suci agama-agama. Sebab hal itu bisa menimbulkan tabrakan satu sama  lain.(republika.co.id)

Share: