Militer Thailand Tandatangani Kesepakatan Pembelian Jet Tempur Gripen

RTAF juga akan menandatangani perjanjian dengan Badan Materiel Pertahanan Swedia (FMV) dan Saab mengenai pengaturan kebijakan offset.


Swedia, Suarathailand- Marsekal Panpakdee Pattanakul, Panglima Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF), akan menandatangani kontrak pengadaan jet tempur Gripen baru pada hari Senin (25/8).

Berbicara kepada pers di Swedia pada hari Minggu, Panpakdee mengonfirmasi bahwa upacara penandatanganan proyek akuisisi Gripen akan berlangsung pada 25 Agustus sekitar tengah hari waktu setempat. Perjanjian tersebut akan ditandatangani antara pihak Thailand dan Swedia, dengan Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa bertindak sebagai saksi dalam kesepakatan antarpemerintah tersebut.

RTAF juga akan menandatangani perjanjian dengan Badan Materiel Pertahanan Swedia (FMV) dan Saab mengenai pengaturan kebijakan offset.

Ketika ditanya bagaimana armada RTAF akan berubah setelah mengakuisisi Gripen gelombang kedua, Panpakdee menjelaskan  jet-jet tersebut akan menggantikan F-16 di Wing 1 di Nakhon Ratchasima. Ia menekankan bahwa ukuran keseluruhan angkatan udara tidak akan bertambah, melainkan akan menjadi lebih kecil dan lebih efisien.

Bahkan dengan jumlah pesawat yang lebih sedikit, kualitas dan kapabilitasnya akan lebih tinggi, sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih baik secara keseluruhan, ujarnya.

Menyampaikan pidato di hadapan publik Thailand, Panglima Angkatan Udara menggarisbawahi bahwa keamanan nasional adalah tujuan utama akuisisi ini. Ia mengatakan kebijakan offset akan menciptakan nilai tambah bagi negara melalui transfer teknologi dan peluang kerja berketerampilan tinggi.

Ini adalah proyek percontohan yang akan membawa manfaat dan nilai yang signifikan bagi Thailand secara keseluruhan, ujarnya.

Panpakdee juga berterima kasih kepada para desainer lokal atas penciptaan pola sutra Surin yang dinamai "Mae Ya Nang Gripen", dan menyebutnya sebagai simbol dukungan rakyat Thailand. 

Ia mencatat bahwa selain Gripen baru, F-16, Alpha Jet, F-5, dan pesawat RTAF lainnya tetap beroperasi penuh, memastikan kesiapan untuk menjalankan misi mereka.

Ia menegaskan bahwa semua operasi RTAF dilaksanakan secara ketat di bawah kerangka Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempertahankan kedaulatan Thailand.

Share: