Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menggelar KTT ke-35 dan KTT terkait di Bangkok, Thailand. KTT ke-35 ini imulai hari ini dengan multilateralisme dan konektivitas menjadi fokus utama.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada pembukaan KTT ASEAN ke-35 mengatakan untuk menciptakan daerah yang makmur dan berkelanjutan, "kita harus terus bekerja untuk menyimpulkan negasi pada RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional) di tahun ini untuk merangsang ekonomi pertumbuhan serta perdagangan dan investasi. "
Perdana Menteri Thailand juga menyerukan dukungan berkelanjutan untuk sistem perdagangan multilateral di bawah lingkup Organisasi Perdagangan Dunia serta kerangka kerja sama ekonomi regional dan sub-regional seperti Strategi Kerjasama Ekonomi Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong dan Guangdong-Hong Kong -Macau Greater Bay Area sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi ASEAN dan kawasan.
ASEAN dan dunia saat ini menghadapi tantangan yang semakin meningkat termasuk tantangan pertumbuhan ekonomi global dan multilateralisme, dan kemitraan dan persahabatan yang erat akan sangat penting untuk memungkinkan kawasan untuk mengatasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini, kata Prayut.
Ada kebutuhan untuk mempromosikan ASEAN melalui pendekatan "Connecting the Connectivities", baik di dalam kawasan ASEAN maupun di luarnya. Ini termasuk konektivitas fisik, orang-ke-orang, keuangan dan digital, kata PM Thailand.
Pertemuan-pertemuan selama dua hari ke depan akan menjadi peluang penting untuk menunjukkan kemitraan dan persahabatan antara ASEAN dan komunitas dunia. Selain itu untuk memajukan hasil-hasil KTT ASEAN terbaru dan menyusun pendekatan kolektif berdasarkan pada sentralitas ASEAN dan kekuatannya untuk mengatasi tantangan regional dan global.
Thailand Pimpin ASEAN untuk 2019
Di bawah tema "Kemajuan Kemitraan untuk keberlanjutan," KTT ASEAN akan merangkum pencapaian blok dalam pembangunan komunitas dan integrasi selama 2019, memanfaatkan peluang yang timbul dari transformasi digital dan mencari solusi untuk ketidakpastian ekonomi yang dihadapi blok tersebut.
KTT terkait juga dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu (3/11) dan Senin (4/11), termasuk KTT ASEAN + 1, ASEAN + 3 (Cina, Jepang dan Korea Selatan) dan KTT Asia Timur.
Para pemimpin 10 negara ASEAN dan enam mitra dialognya, yaitu Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, akan bertemu Senin (4/11) untuk pertemuan puncak RCEP ketiga.
Didirikan pada tahun 1967, perkumpulan ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.




