Sedikitnya 14 serangan telah dilakukan AS sejak September, sebagian besar di Laut Karibia dan Samudra Pasifik, serta menewaskan lebih dari 61 orang.
Kolombia, Suarathailand- Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Jumat (31/10) mengatakan bahwa negaranya mempertimbangkan untuk mengajukan proposal kepada PBB guna mengakhiri serangan udara AS terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba di Karibia.
Dengan menyoroti sifat "ilegal" operasi tersebut, Petro mempertanyakan pendapat pemerintah dan rakyat Karibia dalam sebuah unggahan di platform media sosial AS, X.
"Kolombia harus mengajukan proposal kepada PBB untuk menyerukan diakhirinya agresi terhadap Karibia," tulisnya.
Sedikitnya 14 serangan telah dilakukan sejak September, sebagian besar di Laut Karibia dan Samudra Pasifik, serta menewaskan lebih dari 61 orang.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum mempertanyakan legalitas operasi tersebut, dengan alasan bahwa serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba melanggar hukum internasional.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, menyebut serangan tersebut "tidak dapat diterima" dan mendesak penyelidikan independen atas apa yang digambarkan kantornya sebagai pembunuhan di luar hukum.




