Ini Alasan Trump Ingin Ubah Nama Departemen Pertahanan Jadi 'Departemen Perang'

Presiden Donald Trump baru-baru ini mengatakan 'pertahanan terlalu defensif' karena AS ingin 'juga ofensif'.


AS, Suarathailand- Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengganti nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang dalam upaya untuk mengubah citra lembaga pemerintah tersebut dengan citra yang lebih tegas.

Aljazeera melaporkan perubahan nama tersebut diperkirakan akan diimplementasikan dalam sebuah perintah eksekutif pada hari Jumat, mengutip pejabat Gedung Putih yang mengetahui upaya perubahan nama tersebut.

"Departemen Perang" akan menjadi nama sekunder untuk Departemen Pertahanan hingga tindakan legislatif dapat membuat perubahan nama tersebut permanen, menurut lembar fakta yang belum dirilis.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menulis "DEPARTEMEN PERANG" dalam sebuah unggahan di media sosial di atas berita tentang perubahan yang dilaporkan.

Hegseth tidak memberikan komentar lain.

Presiden Trump mengatakan perubahan nama akan mengingatkan orang-orang pada kemenangan militer AS di masa lalu dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, ketika AS masih menjadi negara adidaya yang sedang berkembang.

“Semua orang senang bahwa kami memiliki sejarah kemenangan yang luar biasa ketika masih Departemen Perang,” ujarnya kepada wartawan akhir bulan lalu.

“Lalu kami mengubahnya menjadi Departemen Pertahanan,” ujarnya.

“Pertahanan terlalu defensif. Dan kami ingin bersikap defensif, tetapi kami juga ingin bersikap ofensif, jika perlu,” ujarnya.

Departemen Pertahanan sebelumnya dikenal sebagai “Departemen Perang” dari tahun 1789 hingga reorganisasi militer AS di akhir Perang Dunia II, yang berakhir pada tahun 1945.

Kemudian berganti nama menjadi Badan Militer Nasional setelah penggabungan dengan departemen lain pada tahun 1947, dan namanya kemudian diubah menjadi Departemen Pertahanan.

Perubahan nama tersebut dilakukan melalui undang-undang Kongres.

Departemen Pertahanan sering disebut hanya sebagai “Pentagon”, sesuai dengan bentuk unik kantor pusatnya di dekat Washington, DC, atau disebut dengan inisialnya, “DOD”.

Media AS melaporkan bahwa masih belum jelas bagaimana Trump akan menjadikan perubahan nama tersebut permanen, tetapi Menteri Pertahanan Hegseth akan diinstruksikan untuk menempuh jalur hukum dan legislatif, menurut laporan.

Hegseth menyampaikan pernyataan serupa dengan Trump mengenai nama departemen tersebut dalam sebuah wawancara di saluran AS Fox News, yang menyatakan bahwa lembaganya menginginkan "etos pejuang".

"Kami menginginkan pejuang, orang-orang yang mengerti cara memberikan serangan mematikan kepada musuh," ujarnya.

"Kami tidak menginginkan kontingensi tanpa akhir dan hanya bermain bertahan. Kami menganggap kata-kata, nama, dan gelar penting. Jadi, kami sedang bekerja sama dengan Gedung Putih dan presiden untuk hal ini. Bersiaplah," ujarnya.

Share: