Sejauh ini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut misterius yang menyerang orang dewasa.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya (etiologinya) baru ditemukan pada anak-anak usia paling tua 16 tahun. Mereka menyebutkan bahwa belum ada laporan soal penyakit tersebut menjangkiti orang dewasa.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menerangkan, sejauh ini, dari laporan penyebaran penyakit tersebut di berbagai negara mayoritas menyerang anak-anak dengan usia 16 tahun ke bawah.
"Yang ditemukan hanya pada anak, jadi paling tua 16 tahun. Anak itu sebenarnya sampai 18 tahun, ya, tapi ini yang tertua 16 tahun," kata dia dalam diskusi virtual, Sabtu, 7 Mei 2022.
Oleh sebab itu, Muzal menyatakan, sejauh ini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut misterius yang menyerang orang dewasa. Apalagi, dia melanjutkan, penyakit ini menyerang anak-anak karena sistem imun dalam tubuhnya masih rentan atau belum kuat.
"Yang terbanyak sebanarnya di bawah 6 tahun jadi ini belum ditemukan pada orang dewasa ya jadi ini pada anak," kata dokter spesialis anak di Rumah Sakit Pondok Indah tersebut.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya.
Kewaspadaan tersebut juga meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kementerian Kesehatan masih berupaya menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis akut misterius ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut. (idai, tempo)




