Empat Model Industri di Thailand Selatan, Ditarget Serap 100 Ribu Pekerja

Worawit Lertbussakam, Wakil Presiden TPI Polene Power Public Company Limited, dalam audiensi dengan masyarakat dan jurnalis mengungkapkan proyek kota industri di Chana, Songkhla, Thailand Selatan adalah ide dari Pusat Administrasi Perbatasan Thailand Selatan (SBPAC) yang ingin mengembangkan wilayah Thailand Selatan menjadi daerah yang stabil, masyarakatnya sejahtera, dan pembangunan yang berkelanjutan.

SBPAC menjalin komunikasi dengan berbagai perusahaan swasta untuk menyerahkan rencana untuk mendorong pembangunan di provinsi perbatasan Thailand Selatan.

Perusahaan TPI Polene Power Public Company Limited mengusulkan implementasi politik industri anggaran yang diperkirakan membutuhkan dana 100.000 juta baht. Dana ini prioritas untuk pengembangan 4 model kawasan industri di Thailand Selatan.

Pertama, kawasan Industri dengan berfokus pada Industri modern dengan menggunakan teknologi baru seperti industri elektronik, perangkat komunikasi, dan peralatan medis. Kedua,  industri pendukung makanan dan obat-obatan yang membutuhkan bahan baku dari pertanian dan apa yang tersedia di Thailand Selatan untuk mengubah dan menciptakan nilai.

Ketiga, pembuatan mesin dan peralatan kereta api, karena arah transportasi saat ini telah berkembang di Thailand dan luar negeri. Saat ini Thailand mengimpor peralatan tersebut dari negara lain. Oleh karena itu industri mesin dan peralatan kereta api perlu untuk mendukung pertumbuhan dan ekspor.

Keempat, industri manufaktur mesin energi bersih, karena kenyataan Thailand adalah importir teknologi. Dan energi bersih akan menjadi tren bisnis dan tumbuh di semua negara. Thailand bisa menjadi produsen energi bersih daripada menjadi pembeli atau importir.

Perusahaan TPI Polene Power Public Company Limited mengusulkan implementasi politik industri anggaran yang diperkirakan membutuhkan dana 100.000 juta baht. Dana ini prioritas untuk pengembangan 4 model kawasan industri di Thailand Selatan.

Worawit  mengatakan wilayah Thailand Selatan masih merupakan daerah yang membutuhkan impor energi. Hal ini karena produksi listrik di wilayah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah.

Saat ini, meskipun wilayah Thailand Selatan masih dalam pengembangan, energi listrik tetap masih kurang. Karena itu perusahaan memiliki arah untuk mendorong energi bersih. Yakni dengan menggunakan bahan bakar LNG. 

LNG tidak banyak berdampak pada lingkungan dan memiliki biaya produksi yang rendah serta akan ada insentif bagi investor untuk berinvestasi di daerah ini. Produksi listrik dari pembangkit listrik juga didorong hadir di wilayah Thiland Selatan. Selain itu dikembangkan pula pembangkit listrik energi terbarukan dari sel surya dan turbin angin.

"Ketika berbicara tentang industri, penduduk sempat khawatir dengan air limbah atau bentuk limbah lainnya. Perlu saya konfirmasi bahwa sistem pengolahan limbah dikontrol, dimonitor, dan dipantau setiap saat. Setiap perusahaan harus memiliki desain analisis dampak industri terhadap lingkungan. Desain ini untuk mempelajari dampak lingkungan sesuai dengan hukum dan prosedur tanpa kecuali.

Hal Ini menegaskan bahwa dalam 4 model industri di atas, tidak ada industri petrokimia. Diharapkan Proyek empat industri ini bisa menyerap 100.000-150.000 pekerjaan," kata Worawit.

Share: