Bonus demografi di suatu bangsa hanya datang sekali namun negara dapat memperpanjang masa bonus demografi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi hingga tahun 2040, sehingga diharapkan momentum tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Bonus demografi di suatu bangsa hanya datang sekali. Namun terdapat peluang suatu bangsa atau negara dapat memperpanjang masa bonus demografi tersebut.
Oleh karena itu, Indonesia perlu menjaga agar rasio ketergantungan tetap di angka 41, level tersebut sudah cukup rendah dan diharapkan bisa terus dijaga untuk bertahan cukup lama agar tidak kembali lagi ke level 50.
Untuk menjaga rasio ketergantungan, sejumlah sasaran pembangunan pun ditetapkan pada 2023 yakni tingkat pengangguran terbuka yang ditekan antara 5,3 persen sampai 5,6 persen, serta rasio gini antara 0,375 ke 0,378,Kemudian untuk tingkat kemiskinan akan ditekan sampai di 7,5 persen pada tahun depan.
"Bonus demografi kita ruangnya benar-benar terjadi pada tahun ini, bahkan sampai dengan tahun 2040," kata Suharso dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dijaga di level 73,49, Nilai Tukar Petani (NTP) dalam rentang 105-107, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) di antara 107-108.
Suharso menuturkan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,3 persen, sesuai rentang yang telah diamanatkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, yakni 5,2 persen sampai 5,5 persen. (antara)