WHO dan John Hopkins telah mengevaluasi situasi terkait Covid-19 di Thailand.
Seorang petugas medis terkemuka di Thailand mengatakan data dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Universitas John Hopkins menunjukkan situasi Covid-19 di Thailand saat ini tidak memprihatinkan. Mondej Sookpranee, seorang spesialis penyakit menular di Rumah Sakit MedPark di Bangkok, mengatakan baik WHO maupun John Hopkins telah mengevaluasi situasi di Thailand.
“Kedua organisasi telah mengevaluasi Thailand di negara-negara yang 'tidak berbeban tinggi dan tidak berkembang', berkat kerja sama masyarakat untuk menahan penyebaran virus.” Dia menambahkan semua orang di negara itu harus terus mematuhi langkah-langkah keamanan Covid-19.
Thailand mencatat 7.025 kasus Covid-19 antara 14 Desember dan 14 Januari, dengan jumlah rata-rata selama 24 jam menjadi 271, menurut data WHO. Ini setara dengan tingkat infeksi 10,2% atau 0,4% selama 24 jam, per 100.000 orang.
John Hopkins mencatat jumlah kasus dalam 30 hari terakhir sebanyak 7.189, dengan rata-rata 24 jam 459. Ini setara dengan tingkat infeksi 10,4% per 100.000 orang, atau 0,7% selama 24 jam.
28 provinsi di Thailand tetap di bawah pembatasan "sangat terkendali" setelah virus muncul kembali bulan lalu
28 provinsi di Thailand tetap di bawah pembatasan "sangat terkendali" setelah virus muncul kembali bulan lalu dengan wabah pertama tercatat di pasar makanan laut di provinsi tengah Samut Sakhon.
Wabah tersebut diduga disebabkan oleh penyelundupan ilegal pekerja migran yang diperdagangkan ke Thailand tanpa menjalani karantina wajib.
Wabah tersebut telah menyebar ke lebih dari 60 provinsi. (Nation Thailand)




