Warga Thailand Saling Berbagi Makanan di Saat Covid-19

Komunitas desa dan kota di Thailand juga berkarya membantu para tetangga yang kehilangan pekerjaan akibat penguncian Covid-19. Para warga mendirikan puluhan bank makanan lokal yang terdiri atas mie instan, makanan kaleng, beras, dan sabun batangan.

Dalam hitungan hari, lokasi berbagi sembako itu bermunculan di 44 provinsi di seluruh Thailand dan jumlah lemari penyimpan sembakonya lebih dari 150 buah. "Kami menyadari bahwa banyak warga Thailand yang menghadapi krisis tanpa pendapatan dan uang untuk membeli makanan akibat Covid-19," kata Supakit Kulchartvijit.

Supakit memprakarsai proyek tersebut di Thailand dimulai dengan lima tempat, yakni empat di Bangkok dan satu di Provinsi Rayong, yang terinspirasi oleh Little Free Pantry di Amerika Serikat.

"Kami tidak ingin mengambil banyak sebab kami juga harus berbagi dengan yang lain ... Saya hanya mengambil apa yang saya butuhkan," kata Gingpetch Lorthong, nenek berusia 62 tahun yang suaminya tidak memiliki pekerjaan dan harus menafkahi lima anggota lainnya di keluarga.

Meskipun Thailand telah melonggarkan beberapa pembatasan, memungkinkan sejumlah usaha kembali beroperasi, banyak dari tenaga kerja Thailand tetap kehilangan pekerjaan dan kekurangan uang tunai.

Warga Thailand saling bantu berbagi makanan untuk korban terdampak Covid-19. Mereka menyediakan tempat makanan seperti lemari yang diisi makanan berat hingga ringan. Makanan tersebut sengaja disediakan bagi orang-orang yang membutuhkan. Makanan itu mulai dari beras, mi instan, makanan kaleng, minuman, hingga sabun. 

Masyarakat Thailand dikenal memiliki solidaritas yang sangat tinggi. Senang berbagi makanan kepada sesama. Kebiasaaan ini membawa berkah tersendiri bagi sesama masyarakat yang membutuhkan bantuan. Apalagi di masa pandemik Covid-19 seperti saat ini.

Share: