Israel memblokir masuknya material perlindungan seperti tenda dan rumah mobil, mengingkari kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025.
Gaza, Suarathailand- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) meminta agar Israel mengizinkan perlengkapan hunian darurat masuk Jalur Gaza karena hujan lebat membanjiri tenda-tenda warga sipil yang terlantar di tengah kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan.
"Musim dingin telah tiba di Gaza," kata UNRWA di media sosial AS, X.
"Hujan musim dingin di Gaza membuat kondisi semakin memprihatinkan. Keluarga-keluarga berlindung di mana pun mereka bisa, termasuk di tenda-tenda darurat."
Badan PBB tersebut menegaskan kembali bahwa mereka memiliki persediaan perlindungan yang sangat dibutuhkan di Gaza "untuk membantu orang-orang melewati musim dingin."
Menurut Pertahanan Sipil Gaza, puluhan tenda yang menampung warga Palestina yang terlantar terendam banjir di Al-Mawasi, kota Khan Younis, di selatan.
Sejak Jumat pagi, Jalur Gaza berada di bawah sistem tekanan rendah yang disertai massa udara dingin dan hujan lebat, sehingga memperparah penderitaan 1,5 juta warga sipil yang mengungsi di wilayah konflik tersebut.
Sementara itu, Israel terus memblokir masuknya material perlindungan seperti tenda dan rumah mobil, mengingkari kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025.
Israel telah menewaskan lebih dari 69.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023 dan menghancurkan daerah kantong itu hingga rata dengan tanah. /Anadolu




