Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa akan bersikeras bahwa diskusi dengan Rusia mengenai pertukaran wilayah hanya dapat dilakukan setelah perang di sepanjang garis kontak saat ini berakhir.
Kyiv, Suarathailand- Tanggapan Ukraina terhadap rencana 28 poin AS tersebut meminta jaminan keamanan dari Amerika yang mencerminkan klausul pertahanan bersama Pasal 5 NATO dan menuntut agar aset Rusia yang dibekukan digunakan untuk membangun kembali dan memberikan kompensasi kepada Kyiv.
Lebih lanjut, AS akan mendapatkan kompensasi atas jaminan kuat yang diberikannya dan aset Rusia akan tetap dibekukan kecuali Moskow setuju untuk membayar kerusakan yang ditimbulkannya.
Sanksi-sanksi lain akan dicabut secara bertahap dan Rusia akan secara bertahap diizinkan kembali ke ekonomi global jika mematuhi kesepakatan tersebut.
Tanggapan Eropa muncul ketika para penasihat keamanan nasional AS, Ukraina, dan Eropa dijadwalkan bertemu di Jenewa pada hari Minggu untuk membahas rencana AS di tengah upaya Presiden Donald Trump yang terus mendesak tercapainya kesepakatan cepat.
Berdasarkan ketentuan yang diusulkan AS, Ukraina harus menarik pasukan dari sebagian wilayah Donbas timur yang gagal diduduki sepenuhnya oleh Rusia. Wilayah tersebut akan menjadi zona penyangga demiliterisasi netral yang diakui secara internasional sebagai wilayah Rusia.
Moskow juga akan mendapatkan pengakuan de facto atas Krimea, Luhansk, dan Donetsk. Sebagian besar garis depan yang tersisa, termasuk di Kherson dan Zaporizhzhia, akan dibekukan secara efektif.
Proposal AS, yang disusun dengan masukan Rusia, juga akan membatasi jumlah angkatan bersenjata Ukraina menjadi 600.000 personel.
Para pemimpin Eropa, yang bergabung dengan anggota Kelompok Tujuh (G7), Kanada dan Jepang, menolak gagasan bahwa perbatasan Ukraina dapat dipersempit atau bahwa angkatan bersenjata dapat dibatasi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di sela-sela KTT G20 di Afrika Selatan pada hari Sabtu.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa batas yang lebih tinggi dapat dinegosiasikan. Ukraina sebelumnya menyatakan membutuhkan setidaknya 800.000 tentara selama masa damai.
Banyak klausul lain yang diusulkan AS, termasuk pengembalian semua sandera, termasuk anak-anak, akan dapat diterima. Rencana tersebut perlu mencakup program reunifikasi keluarga dan ketentuan untuk mengatasi penderitaan para korban perang, kata sumber tersebut.
Setiap kesepakatan akan dipantau di bawah pengawasan AS dan dijamin oleh dewan perdamaian yang diketuai oleh Trump.




