"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong Un. Dan saya pikir itu merupakan aset yang sangat besar bagi semua orang bahwa saya cocok dengan dia," kata Trump.
Gedung Putih, Suarathailand- Presiden Donald Trump menjamu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Gedung Putih pada hari Jumat dan mengatakan AS akan menjalin hubungan dengan rezim diktator Korea Utara Kim Jong Un.
"Kami akan menjalin hubungan dengan Korea Utara, dengan Kim Jong Un. Saya sangat cocok dengan mereka," kata Trump kepada wartawan bersama Ishiba.
Trump pertama kali bertemu Kim pada tahun 2018 di Singapura dan menjadi presiden pertama yang menjabat yang bertemu dengan pemimpin Korea Utara, ingin membangun diplomasi pribadi yang ia jalin dengan Kim selama masa jabatan pertamanya.
"Kami memiliki hubungan yang baik. Dan saya pikir itu merupakan aset yang sangat besar bagi semua orang bahwa saya cocok dengan mereka," kata presiden.

Trump bertemu Kim lagi pada tahun 2019 dan menjadi presiden pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korea Utara dari zona demiliterisasi.
Trump mengatakan Jepang akan menyambut baik dialog baru dengan Korea Utara karena hubungan antara Jepang dan Korea Utara tetap tegang karena hubungan diplomatik tidak pernah terjalin.
"Dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa Jepang menyukai gagasan itu karena hubungan mereka tidak begitu baik dengannya," kata Trump.
Ishiba mengatakan bahwa pertemuan Trump dan Kim selama masa jabatan pertama Trump merupakan perkembangan yang positif. Dan sekarang setelah ia kembali berkuasa, AS, Jepang, dan sekutunya dapat bergerak maju untuk menyelesaikan masalah dengan Korea Utara, termasuk denuklirisasi.
"Jepang dan AS akan bekerja sama menuju denuklirisasi penuh Korea Utara," tambah Ishiba.
Perdana Menteri Ishiba juga menanggapi keluhan yang melibatkan penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada tahun 1970-an dan 1980-an. Meskipun Korea Utara membebaskan beberapa tahanan pada awal tahun 2000-an, Pyongyang tidak pernah memberikan penjelasan apa pun kepada Jepang tentang penculikan warga negaranya, dan tidak akan ada normalisasi hubungan antara Jepang dan Korea Utara sampai masalah ini diselesaikan.
"Jadi waktu kita terbatas," Ishiba memperingatkan.
"Jadi, saya tidak tahu apakah Presiden Amerika Serikat, Presiden Trump, mampu menyelesaikan masalah ini. Kami memahami bahwa ini adalah masalah Jepang. Meski demikian, kami ingin terus bekerja sama dengan mereka," tambah perdana menteri seperti dilaporkan Reuters.




