Tiongkok menentang permintaan Washington agar negara-negara G7 dan NATO mengenakan tarif sekunder atas impor Tiongkok atas pembelian minyak Rusia.
Beijing, Suarathailand- Tiongkok menuduh Amerika Serikat melakukan "perundungan sepihak" dengan mendesak sekutunya untuk mengenakan tarif terhadap Tiongkok atas pembelian minyak Rusia. Hal ini memicu ketegangan di tengah pertemuan para pejabat Tiongkok dan AS di Spanyol untuk mencoba menyelesaikan sengketa perdagangan.
Tiongkok menentang permintaan Washington agar negara-negara G7 dan NATO mengenakan tarif sekunder atas impor Tiongkok atas pembelian minyak Rusia, demikian pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Senin, yang menyebutnya sebagai "contoh klasik perundungan sepihak dan pemaksaan ekonomi."
Untuk berita utama terbaru, ikuti kanal Google News kami secara online atau melalui aplikasi.
Para pejabat Tiongkok dan AS pada hari Senin memasuki hari kedua perundingan di Madrid untuk mencoba mencari titik temu terkait berbagai isu, termasuk tarif dan tuntutan AS untuk divestasi TikTok oleh pemilik Tiongkok, Bytedance.
Menambah ketegangan antara kedua negara, regulator pasar Tiongkok pada hari Senin mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa produsen cip AS Nvidia telah melanggar undang-undang antimonopoli negara tersebut.
Hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah memburuk meskipun gencatan senjata tarif yang rapuh dicapai pada bulan Mei dan diperpanjang pada bulan Agustus yang mencegah tarif barang satu sama lain mencapai level tiga digit.
Namun, para negosiator dari kedua belah pihak masih menghadapi topik-topik pelik seperti pembatasan ekspor teknologi dan cip AS, dukungan Tiongkok untuk Rusia, serta apa yang dianggap Washington sebagai upaya yang tidak memadai untuk membendung aliran bahan kimia prekursor fentanil ke AS.
Dalam pernyataannya, Kementerian Tiongkok mendesak AS untuk "berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan" dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog yang setara.
