Kedua negara juga merupakan mitra utama dalam memastikan ketahanan pangan di kawasan.
Bangkok, SUarathailand- Kegiatan Kantor Perdagangan Vietnam di Thailand pada tahun 2024 telah memperkuat hubungan dagang, membantu Thailand tetap menjadi mitra dagang ASEAN terbesar Vietnam, kata Penasihat Perdagangan Le Huu Phuc.

Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Perdagangan Vietnam di Thailand pada tahun 2024 telah memperkaya hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara, berkontribusi dalam membantu Thailand mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Vietnam di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), menurut Le Huu Phuc, Penasihat Perdagangan Vietnam di Thailand.
Berbicara kepada koresponden Kantor Berita Viet Nam di Bangkok, Phuc mengatakan bahwa tahun ini, kantor tersebut telah berfokus pada pelaksanaan empat kegiatan utama riset pasar, promosi perdagangan, dukungan bisnis, dan komunikasi.
Secara khusus, kantor tersebut membantu lebih dari 30 bisnis Vietnam berpartisipasi dalam Pameran Dagang Makanan dan Minuman THAIFEX – Anuga Asia 2024 pada bulan Juni; dan berkoordinasi dengan Central Retail Thailand dan Vietnam untuk menyelenggarakan pekan barang-barang Vietnam di provinsi Udon Thani, timur laut Thailand, pada bulan November; dan berjabat tangan dengan Federasi Industri Thailand (FTI) dan Asosiasi Pengembangan Tenaga Kerja Logistik Vietnam (VALOMA) untuk menyelenggarakan forum tentang promosi kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia tingkat tinggi dalam bidang logistik dan manajemen rantai pasokan antara kedua negara pada bulan Oktober.
Selain itu, kantor perdagangan telah berkoordinasi erat dengan unit-unit domestik Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, untuk meneliti dan memperbarui informasi tentang kebijakan pemerintah Thailand, khususnya di bidang-bidang seperti perdagangan beras dan pertanian; dan berbagi informasi dan pengalaman tentang pengembangan kebijakan di bidang-bidang seperti pengembangan kawasan industri dan zona pemrosesan ekspor, industri tekstil, dan industri tembakau.
Berkat upaya-upaya ini, pertukaran perdagangan bilateral berjalan dengan pesat, tegasnya, seraya mengutip statistik dari Departemen Umum Bea Cukai yang menyebutkan bahwa dalam 10 bulan pertama tahun 2024, total omzet ekspor-impor mencapai US$16,6 miliar, meningkat 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Thailand tetap menjadi mitra dagang terbesar Vietnam di ASEAN, yang mencakup 24% dari total perdagangan Vietnam dengan negara-negara ASEAN.
Selain itu, kedua negara juga merupakan mitra utama dalam memastikan ketahanan pangan di kawasan tersebut. Dalam konteks ini, Vietnam dianggap sebagai jembatan penting bagi produk pertanian Thailand untuk diekspor ke pasar utamanya, Tiongkok, dengan hingga 80% ekspor pertanian Thailand ke Tiongkok diangkut melalui Vietnam.
Pada periode mendatang, Phuc menyatakan bahwa kantor tersebut akan fokus pada pembentukan mekanisme pertukaran informasi antara kedua negara mengenai kebijakan dan langkah-langkah pertahanan perdagangan masing-masing. Kantor ini juga akan berupaya meningkatkan pertukaran di berbagai tingkatan untuk meninjau dan segera menyelesaikan kendala apa pun, serta menyediakan konsultasi dan dukungan bagi para pelaku bisnis untuk beradaptasi dengan kondisi bisnis yang baru.
Selain itu, kantor ini akan mempromosikan kegiatan promosi perdagangan dan pengembangan pasar ekspor dengan menghubungkan rantai pasokan dan memperkuat kerja sama ekonomi lokal, khususnya antara wilayah timur laut Thailand, tempat sebagian besar penduduk Vietnam tinggal, dengan wilayah Vietnam bagian tengah.
The Nation melaporkan kantor ini akan berupaya memfasilitasi akses pasar bagi produk-produk lokal melalui program-program seperti 'One Tambon, One Product' (OTOP) Thailand dan 'One Commune, One Product' (OCOP) Vietnam, yang bertujuan untuk meningkatkan kehadiran barang-barang Vietnam di pasar swalayan Thailand.
Lebih jauh, mencari peluang untuk menghubungkan para pelaku bisnis dari kedua negara di sektor-sektor yang berorientasi ke masa depan seperti ekonomi hijau, ekonomi digital, ekonomi sirkular, dan energi terbarukan juga akan menjadi prioritas untuk promosi di tahun mendatang, tambahnya.




