Thailand Siap Suntik Bt220 Miliar untuk Sektor Pertanian

BAAC berpartisipasi dalam skema pinjaman lunak untuk UMKM. BAAC telah meminjamkan Bt5,1 miliar kepada 5.974 usaha kecil.


Bank Pertanian dan Koperasi Thailand (BAAC) siapakan pinjaman senilai Bt220 miliar untuk mendukung ekonomi di tingkat akar rumput, kata Surachai Rusmee, penjabat presiden bank yang dikelola negara.

BAAC telah mengalokasikan Bt170 miliar untuk menutupi pinjaman bagi petani dan anak-anak mereka. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kaum muda yang ingin kembali ke desa mereka dan membantu orang tua mereka mengubah pertanian mereka dengan menggunakan teknologi baru

Pinjaman yang diberikan dengan tema “Pelukan Generasi Baru” akan menawarkan jeda bunga selama tiga bulan, dan mulai bulan keempat, tingkat bunga akan ditetapkan pada suku bunga eceran minimum (MRR) sebesar 6,5 persen per tahun.

BAAC juga telah menyisihkan Bt50 miliar untuk mendukung usaha masyarakat. Di bawah skema ini, pinjaman akan diberikan dengan tingkat bunga yang sangat rendah yaitu 0,01 persen per tahun.

BAAC menyiapkan Bt50 miliar untuk mendukung usaha masyarakat dan pinjaman akan diberikan dengan tingkat bunga yang sangat rendah yaitu 0,01 persen per tahun.

BAAC juga akan menawarkan bantuan teknis kepada peminjam dan akan bermitra dengan lembaga pendidikan, department store, perdagangan modern dan lain-lain untuk memberikan pengetahuan teknologi, produksi dan pemasaran bagi peminjam, katanya.

Dalam upaya untuk meredakan dampak Covid-19, BAAC juga menawarkan kepada peminjamnya pembebasan utang selama satu tahun hingga Juni 2021. Proyek yang diluncurkan pada 22 Oktober ini mencakup 3,25 juta petani, koperasi pertanian, dan masyarakat dengan penangguhan utang senilai Bt1.45 triliun.

BAAC juga berpartisipasi dalam skema pinjaman lunak bank sentral untuk UKM. Hingga 22 Oktober, BAAC telah meminjamkan Bt5,1 miliar kepada 5.974 usaha kecil.

Bank juga memberikan pinjaman darurat tidak lebih dari Bt10.000 per individu dengan tarif bulanan 0,1 persen dengan pembayaran selama dua setengah tahun. Hingga 31 Oktober, bank telah memberikan pinjaman darurat kepada 850.000 peminjam senilai Bt8,5 miliar.

BAAC memberikan pinjaman darurat tidak lebih dari Bt10.000 per individu dengan tarif bulanan 0,1 persen dengan pembayaran selama dua setengah tahun

BAAC juga berpartisipasi dalam skema pemberian uang tunai dari pemerintah yang dirancang untuk mendukung wiraswasta yang terkena dampak pandemi. Setiap orang diberi Bt5.000 per bulan dari Mei hingga Juli. Bank membagikan Bt43 miliar uang tunai kepada 2,7 juta orang, serta Bt13,3 miliar kepada 7,56 juta petani selama tiga bulan.

BAAC telah memberikan layanan keuangan untuk membantu petani dan usaha kecil bertahan dari dampak krisis Covid-19, katanya.

Share: