PM Thailand berterima kasih kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena mengakui Thailand sebagai salah satu negara yang telah memberikan tanggapan paling efektif terhadap Covid-19
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha menyatakan kesiapan Thailand untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memerangi Covid-19 pada Sidang Majelis Umum Sesi ke-75 di PBB (UNGA-75).
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha berbicara melalui telekonferensi ke UNGA-75 di New York pada hari Sabtu (26/9). Ia menekankan kerjasama antara semua pemangku kepentingan serta partisipasi kaum muda dalam konteks "normal baru" sebagai kekuatan penting dalam membangun bersama masa depan yang diinginkan masyarakat.
Pidato Perdana Menteri juga menyinggung tentang pentingnya komitmen negara-negara anggota terhadap multilateralisme dan persatuan global dalam menjawab tantangan global bersama.
Pidato Perdana Menteri juga menyinggung tentang pentingnya komitmen negara-negara anggota terhadap multilateralisme dan persatuan global dalam menjawab tantangan global bersama.
PM Thailand berterima kasih kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena mengakui Thailand sebagai salah satu negara yang telah memberikan tanggapan paling efektif terhadap Covid-19, terutama yang mendapat kekuatan dari skema Cakupan Kesehatan Universal.
Selain itu, Thailand siap berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan negara-negara yang tertarik melalui inisiatif Kebijakan Luar Negeri dan Kesehatan Global (FPGH) dalam menangani Covid-19.
Ia juga menekankan bahwa vaksin dan obat-obatan Covid-19 harus dianggap sebagai barang publik global sehingga dapat diakses oleh semua orang, apa pun status keuangannya.
PM Thailand menekankan bahwa vaksin dan obat-obatan Covid-19 harus dianggap sebagai barang publik global sehingga dapat diakses oleh semua orang, apa pun status keuangannya.
Jenderal Prayut menambahkan Thailand telah melakukan peran konstruktif selama 75 tahun keanggotaannya di PBB di ketiga pilar utama.
Pertama, perdamaian dan keamanan. Dia mengatakan Thailand berkomitmen untuk melucuti senjata dan telah mengerahkan lebih dari 27.000 personel di lebih dari 20 misi penjaga perdamaian PBB dan telah berkontribusi untuk memelihara perdamaian.
Kedua, pembangunan melalui berbagai forum internasional seperti Global South-South Development Expo 2021 dan United Nations Economic and Social Council, dan Thailand menjadi anggotanya untuk periode 2020-2022. Thailand siap membagikan praktik terbaiknya dalam pembangunan berkelanjutan.
Ketiga, hak asasi manusia. Negara harus menjunjung tinggi kewajiban hak asasi manusia dan Thailand adalah negara pertama di Asia yang memberlakukan Rencana Aksi Nasional tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia.




