Dua bulan pertama tahun 2024 Thailand mengekspor 1,74 juta ton beras, meningkat 24,4% YoY dan bernilai USD1,12 miliar.
Kebijakan India yang memperpanjang pajak ekspor beras tanpa batas waktu bisa menjadi kabar baik bagi eksportir Thailand Hal ini membuka peluang akan menerima peningkatan pesanan beras uap untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, kata Asosiasi Eksportir Beras Thailand (TREA).
Presiden TREA Kobsuk Iamsuri mengatakan pada hari Jumat bahwa ekspor beras steam Thailand telah mencapai rekor tertinggi sebesar 3,26 juta ton pada tahun 2014, dengan pasar utama termasuk Nigeria, Benin dan Kamerun.
Namun, permintaan terhadap beras steam Thailand, produk yang tidak dikonsumsi di Thailand namun hanya dibuat untuk ekspor, telah menurun drastis dalam satu dekade terakhir karena tingginya biaya produksi, yang menjadikan beras steam Thailand lebih mahal dibandingkan pesaingnya, termasuk India.
Saat ini beras steam Thailand dijual dengan harga rata-rata US$606 per ton, sedangkan beras uap India dijual dengan harga sekitar $551-555 per ton.
Kobsuk mengatakan ekspor beras steam Thailand pada tahun 2022 sebesar 1,51 juta ton, kemudian turun menjadi 1,35 juta ton pada tahun 2023. Hal ini mendorong beberapa pabrik penggilingan berhenti membuat beras uap dan hanya fokus pada beras putih, yang mengalami ekspor sebesar 3,8 juta dan 4,9 juta ton pada tahun 2022. masing-masing tahun 2022 dan 2023.
“Berkat kebijakan pajak India, keadaan berubah menjadi lebih baik bagi eksportir beras steam Thailand,” katanya, seraya menambahkan bahwa TREA memperkirakan total ekspor beras pada bulan Maret sebesar 800.000 ton, dengan beras steam menyumbang porsi yang lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Presiden Asosiasi Penggilingan Padi Thailand, Rangsan Sabaimuang, mengatakan pabrik penggilingan padi dalam negeri seharusnya tidak mengalami masalah untuk kembali memproduksi beras kukus jika mereka menerima lebih banyak pesanan.
“Penggilingan akan segera menyesuaikan produksinya sesuai dengan permintaan pasar, karena industri penggilingan sudah sangat kompetitif,” katanya.
Statistik dari Departemen Bea Cukai mengungkapkan dalam dua bulan pertama tahun 2024, Thailand mengekspor 1,74 juta ton beras, meningkat 24,4% YoY dan bernilai $1,12 miliar, melonjak 55,1% YoY. Beras steam hanya menyumbang 108.997 ton dari total ekspor.