Perhatian yang baik pada anak yatim piatu di Thailand Selatan akan membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak tersebut di masa mendatang.
Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Thailand Selatan (SBPAC) mengajak semua pihak meningkatkan kepedulian kepada para anak yatim-piatu di Thailand Selatan. Sebagai wujud kepedulian kepada anak yatim piatu, SBPAC mengadakan pertemuan dengan instansi terkait untuk memperteguh kepedulian kepada anak yatim piatu.
Pertemuan peduli anak yatim piatu ini dilaksanakan di Grand Palace Hotel Yala, Distrik Muang, Provinsi Yala, 19 September 2020. Kegiatan ini untuk mempromosikan kerjasama dan perkembangan anak-anak yatim piatu di provinsi perbatasan selatan.

Selain itu untuk mengintegrasikan kerja sama instansi pemerintah dan masyarakat sipil dalam pengembangan panti asuhan dan kualitas hidup anak yatim piatu di daerahnya. Mempromosikan kegiatan yang sesuai untuk anak yatim piatu serta mendukung terbangunnya pemahaman gaya hidup berdasarkan koeksistensi dalam masyarakat multikultural.
Dan tak kalah pentingnya yaitu mengembangkan proses pembelajaran, pelatihan keterampilan dan membangun pemahaman bagi anak yatim piatu di provinsi perbatasan selatan.

Dan tak kalah pentingnya yaitu mengembangkan proses pembelajaran, pelatihan keterampilan dan membangun pemahaman bagi anak yatim piatu di provinsi perbatasan selatan.
Ada 5 bidang pelatihan keterampilan belajar: pembelajaran, agama dan pendidikan, olah raga, budaya, dan ekonomi. Semua kegiatan fokus untuk pengembangan panti asuhan. Serta memperkuat pembelajaran anak yatim melalui mekanisme masyarakat sipil yang kuat di daerahnya.

Damrong Into, Direktur Kelompok Promosi Pendidikan dan Kesempatan Sosial SBPACm mengungkapkan telah memperluas hasil program kerjasama untuk mengembangkan potensi anak, khususnya anak yatim piatu di provinsi perbatasan selatan. Hal ini bersamaan dengan pengembangan database anak yatim piatu sebagai informasi untuk mendukung pengembangan sistematis anak yatim dna piatu di Thailand Selatan.
SBPAC mencata ada 5.289 anak yatim piatu biasa dan 137 anak yatim piatu dampak kerusuhan.

SBPAC dengan semua instansi pemerintah ambil bagian dalam menyelesaikan masalah anak yatim dan piatu ini. Pemerintah membina partisipasi sosial untuk memecahkan masalah anak yatim piatu secara terintegrasi. Pemerintah juga memperkuat sektor publik dan masyarakat sipil untuk ikut memperhatikan dan membesarkan anak yatim piatu di daerah.
Perhatian yang baik pada anak yatim piatu di Thailand Selatan akan membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak tersebut di masa mendatang.




