Komisi Perbatasan Bersama Thailand-Kamboja akan bersidang di Phnom Penh bahas empat lokasi perbatasan yang disengketakan.
Bagkok, Suarathailand- Penutupan penyeberangan perbatasan permanen ke Kamboja harus menjadi upaya terakhir dalam sengketa teritorial saat ini, kata Wakil Menteri Pertahanan Nattaphol Nakpanich pada hari Selasa, menjelang pertemuan penting antara kedua belah pihak.
Berbicara setelah pertemuan kabinet mingguan, Jenderal Nattaphol mengatakan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah disarankan untuk tetap membuka pos pemeriksaan permanen dengan Kamboja.
Namun, Thailand harus membatasi jam kerja dan orang-orang yang melewati perbatasan, katanya, menurut penyiar pemerintah NBT.
Kebijakan tentang operasi pos pemeriksaan harus disesuaikan dengan situasi, tetapi orang-orang yang tinggal di sepanjang perbatasan tidak boleh terpengaruh, tambahnya.
Wakil menteri tersebut berbicara setelah Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri memberi pengarahan kepada Ibu Paetongtarn dan para menterinya mengenai situasi setelah pertikaian dengan pasukan Kamboja di daerah perbatasan yang disengketakan dekat Chong Bok di distrik Nam Yuen, provinsi Ubon Ratchani pada tanggal 28 Mei.
Komisi Perbatasan Bersama Thailand-Kamboja akan bersidang di Phnom Penh pada hari Sabtu untuk membahas empat lokasi perbatasan yang disengketakan, tiga di provinsi Surin dan satu di Ubon Ratchathani.
Kamboja telah mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk secara sepihak membawa masalah tersebut ke Mahkamah Internasional.
Jenderal Nattaphol mengatakan bahwa Thailand menegaskan kembali posisinya dalam menolak yurisdiksi Pengadilan Dunia dalam masalah tersebut.
Juru bicara pemerintah Jirayu Huangsub mengatakan bahwa perdana menteri juga diberi tahu mengenai disposisi pasukan Thailand dan Kamboja, yang kini telah ditarik ke posisi yang sama yang mereka pegang tahun lalu berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani pada tahun 2000.