Wakil PM Thailand tegaskan tekad untuk melumpuhkan pusat penipuan yang dikendalikan oleh Pasukan Penjaga Perbatasan.
Thailand, Suarathailand- Kolonel Saw Chit Thu, pemimpin Pasukan Penjaga Perbatasan Karen (BGF) yang bersekutu dengan junta Myanmar dan rekan-rekannya akan ditangkap jika mereka memasuki Thailand, kata Wakil Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai.
BGF mengendalikan pusat kejahatan terorganisasi transnasional yang meluas yang telah muncul di kotapraja Shwe Kokko dekat Myawaddy di negara bagian Kayin, di seberang perbatasan dari provinsi Tak.
Departemen Investigasi Khusus (DSI) sedang mencari persetujuan pengadilan untuk surat perintah penangkapan bagi Saw Chit Thu dan dua perwira tinggi lainnya atas tuduhan perdagangan manusia transnasional.
Phumtham yang juga menteri pertahanan mengatakan pihak berwenang memiliki bukti untuk melanjutkan penerbitan surat perintah penangkapan. Prosesnya benar-benar mengikuti prosedur hukum, tambahnya kepada Bangkok Post.
Thailand tidak dapat mengambil tindakan di wilayah Myanmar, karena akan melanggar kedaulatan negara lain. Namun, jika ada tersangka yang memasuki Thailand, pihak berwenang akan segera menangkap mereka.
Laporan menunjukkan bahwa Saw Chit Thu mungkin berada di Thailand utara dan pihak berwenang akan memeriksa apakah laporan tersebut benar.
Berita Democratic Voice of Burma (DVB) melaporkan bahwa Saw Chit Thu telah membantah keterlibatannya dalam kegiatan kriminal di Shwe Kokko dalam sebuah wawancara telepon.
“Baik saya maupun BGF tidak membawa orang asing ini ke Myanmar. Mereka datang atas kemauan mereka sendiri. Thailand tahu persis bagaimana mereka sampai di sini,” katanya.
“BGF bersedia menyerahkan warga negara asing jika diminta,” tambahnya.
Natthaphong Ruengpanyawut, pemimpin Partai Rakyat, menanggapi wawancara tersebut dengan mengatakan bahwa otoritas Thailand memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum secara ketat, terlepas dari apa yang dikatakan BGF.
