Thailand telah melaporkan 33 kasus varian XFG Covid-19 "Stratus" sejak April, dengan gejala ringan dan tanpa rawat inap, demikian konfirmasi pejabat kesehatan.
Bangkok, Suarathailand- Departemen Ilmu Kedokteran (DMS) mengumumkan pada hari Selasa bahwa 33 kasus infeksi varian XFG dari virus Covid-19 telah terdeteksi di Thailand.
Direktur Jenderal DMS, Dr. Yongyos Thammawut, mengatakan varian baru tersebut, yang biasa disebut Stratus, pertama kali terdeteksi di Thailand pada bulan April. Hingga 24 September, 33 kasus telah dilaporkan, dengan sebagian besar ditemukan di Zona Kesehatan Masyarakat 13, yang mencatat 23 kasus.
Ia mencatat bahwa sebagian besar pasien hanya mengalami gejala ringan, seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Tidak ada yang memerlukan rawat inap.
Meskipun varian XFG tidak menyebabkan penyakit parah, Yongyos mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan sering mencuci tangan dan menghindari tempat ramai. Ia juga menyarankan siapa pun yang mengalami demam tinggi, batuk terus-menerus, atau kesulitan bernapas untuk segera mencari pertolongan medis.
DMS telah menguraikan genom varian SARS-CoV-2 yang ditemukan dalam 608 sampel yang dikumpulkan antara 1 April dan 24 September, dengan hasil sebagai berikut:
73,7%: varian NB.1.8.1
8,7%: varian XEC
6,4%: varian JN.1
5,4%: varian XFG
5,7%: varian lainnya
Sejak wabah Covid-19 pada tahun 2020, Thailand telah mengunggah 48.865 sampel genom varian SARS-CoV-2 ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), sebuah inisiatif sains global dan kemitraan publik-swasta yang menyediakan akses publik gratis ke data genom virus.